16 Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan Ilmu Pengetahuan Alam
IPA merupakan kumpulan konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan gejala alam semesta yang tersusun secara sistematis. Proses Pembelajaran
IPA tidak hanya menyampaikan teori dan konsep saja tetapi memahami proses terjadinya fenomena IPA dengan mengamati kegiatan secara langsung
menggunakan metode observasi dan pengamatan kemudian mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan.
2.1.5 Karakteristik Pembelajaran IPA
Carin dan Sund 1993 dalam Wisudawati dan Sulistyowati 2014: 24 menyebutkan bahwa IPA memiliki empat unsur utama, yaitu: 1 sikap, yaitu IPA
menumbuhkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam di lingkungan sekitar, 2 proses, yakni IPA melakukan proses pemecahan masalah secara
sistematis melalui metode ilmiah, 3 produk, yaitu IPA menghasilkan produk berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum, 4 aplikasi, yakni metode ilmiah dan
konsep IPA dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan pula dalam Wisudawati dan Sulistyowati 2014: 26, proses
pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan, dan penilaian. Proses pembelajaran IPA hendaknya harus
memperhatikan karakteristik IPA sebagai proses dan IPA sebagai produk yakni menggunakan metode ilmiah dimulai dari penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan yang menghasilkan suatu produk berupa pengetahuan faktual ataupun pengetahuan konseptual IPA.
17 Prihantoro 1986 dalam Trianto 2010: 141-2, menjelaskan nilai-nilai
IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut: 1 kecakapan berpikir dan bekerja secara sistematis menurut langkah-langkah
metode ilmiah, 2 keterampilan mengadakan pengamatan dan menggunakan alat- alat eksperimen untuk memecahkan masalah, 3 memiliki sikap ilmiah yang
diperlukan dalam memecahkan masalah. Jacobson dan Bergman 1980 dalam Susanto 2013: 170 mengemukakan
bahwa karakteristik atau dasar untuk memahami IPA yakni: 1 IPA merupakan sekumpulan konsep, prinsip, teori-teori, dan hukum, 2 melalui proses ilmiah
dapat berupa mencermati kejadian alam yang ada, 3 sikap keingintahuan dalam menyikapi rahasia alam, 4 keberanian IPA bersifat subyektif dan bukan
kebenaran yang bersifat obyektif, 5 IPA tidak dapat membuktikan semua kebenaran.
Dengan demikian, pembelajaran IPA memiliki tujuan yaitu untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dalam
menemukan sendiri hal yang berkaitan dengan IPA sehingga mata pelajaran IPA bukan mata pelajaran hafalan terhadap kumpulan teori dan konsep IPA tetapi
pembelajaran IPA dilakukan sebuah penyelidikan sederhana.
2.1.6 Karakteristik Siswa SD