Kelengkapan Sumber Belajar IPA

129 ketersediaan ruangan khusus dalam menggunakan metode eksperimen pembelajaran IPA. Penjelasan secara rinci mengenai ketiga indikator sebagai berikut.

4.3.3.1 Kelengkapan Sumber Belajar IPA

Slameto 2013: 68 menjelaskan bukusumber belajar merupakan alat pelajaran yang dipakai guru dalam mengajar. Alat pelajaran ini dipakai pula oleh siswa untuk menerima materi yang disampaikan. Dengan adanya bukusumber belajar yang lengkap dan tepat maka dapat memperlancar penerimaan kegiatan belajar mengajar kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pembelajaran dan menguasainya, maka belajarnya menjadi lebih giat dan mengalami kemajuan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, sebagian besar guru di SD se-Gugus Ngudi Kawruh menyatakan bahwa kelengkapan bukusumber belajar IPA di sekolah sudah lengkap dan tidak terlalu menjadi masalah pembelajaran. Guru dan siswa menggunakan buku sumber belajar IPA dengan menggunakan buku BSE karena buku BSE merupakan buku yang wajib digunakan di gugus tersebut. Namun, di setiap sekolah terapat referensi buku lain yang menunjang pembelajaran IPA dan dijadikan sebagai buku pelengkap untuk mengembangkan materi IPA yang diajarkan. Tentunya hal tersebut membuat pembelajaran IPA semakin efektif dan efisien karena kelengkapan sumber belajarnya. Dari hasil angket guru, diperoleh data sebanyak 20 responden atau 36,36 dari keseluruhan responden memiliki kelengkapan sumber belajar dalam penggunaan metode eksperimen yang sedang. Sisanya, sebanyak 35 responden 130 atau 63,64 berada pada kategori tinggi. Diketahui pada indikator ini, tidak ada responden yang tergolong pada kategori rendah. Mean yang didapatkan dari indikator ini adalah 6,24, sehingga jika dibandingkan dengan kategori interval yang telah ditetapkan maka kelengkapan sumber belajarnya tergolong tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa buku sumber belajar IPA sangat diperlukan untuk kelancaran pembelajaran IPA. Guru tidak memiliki bahan pengajaran apabila sumber belajar tidak lengkap dan pembelajaran menjadi terhambat. Guru di SD se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas tidak mengalami hambatan dalam kelengkapan sumber belajar IPA. Jadi, pembelajaran IPA yang dilakukan berjalan lancar dan guru mampu mengembangkan isi materi IPA yang disampaikan.

4.3.3.2 Ketersediaan Alat dalam Menggunakan Metode Eksperimen

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERSEDIAAN, KONDISI, DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS TINGGI SD N LUMBIR KECAMATAN LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS

2 24 189

SUPERVISI KLINIS DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA SD GUGUS GAJAH MADA KABUPATEN KLATEN SUPERVISI KLINIS DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA SD GUGUS GAJAH MADA KABUPATEN KLATEN.

0 0 14

Analisis Usahatani Ubi Kayu Monokultur Dan Tumpangsari Di Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas.

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD SE-GUGUS HASANUDIN KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

PERAN PERPUSTAKAAN DESA NGUDI KAWRUH DALAM MENARIK PENGGUNA PERPUSTAKAAN.

0 0 18

PELAKSANAAN MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI GUGUS III DI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH.

0 0 209

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS BODEN POWELL GEBANG PURWOREJO.

0 4 158

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS II DI SD KALIBENING KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG.

0 1 63

ANALISIS KETERSEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR IPS SERTA DALAM PEMBELAJARAN KELAS TINGGI DI SD GUGUS WIRAYUDA KEDUNGBANTENG BANYUMAS

0 0 106

PENGARUH PEMBERIAN REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III MATA PELAJARAN PKn SDN SEGUGUS NGUDI KAWRUH KECAMATAN KARANGLEWAS BANYUMAS

0 2 72