93
3.64 49.09
47.27
Kesesuaian dengan Langkah-langkah Metode Eksperimen
RENDAH SEDANG
TINGGI
Gambar 4.8 Diagram Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Kesesuaian dengan Langkah-langkah
4.2.1.9 Gambaran Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator
Kelengkapan Sumber Belajar
Indikator kelengkapan sumber belajar terdiri dari 2 item pernyataan. Tiap pernyataan memiliki rentang skor 1 sampai 4. Untuk menentukan interval
penggunaan metode eksperimen pada indikator kelengkapan sumber belajar, maka terlebih dahulu menentukan data maksimal, data minimal, luas jarak sebaran,
deviasi standar σ, dan mean teoritis µ seperti sebagai berikut.
Range = Data maksimal
– data minimal Data maksimal
= Jumlah item × skor maksimal Data minimal
= Jumlah item × skor minimal Luas jarak sebaran
= Jumlah data maksimal – jumlah data minimal
Deviasi standar σ = Luas jarak sebaran : enam satuan deviasi standar
Mean teoritis µ = Jumlah item × nilai tengah
94 Nilai tengah tiap item adalah 2,5. Skor tertinggi yang didapatkan
responden yaitu jumlah item dikali skor maksimal tiap item 2×4, sehingga diperoleh 8. Skor terendah yang didapatkan responden yaitu jumlah item dikali
skor minimal 2×1, sehingga diperoleh 2. Luas daerah sebaran range adalah selisih skor tertinggi dan skor terendah 8
– 2, yaitu 6. Deviasi standar
σ angket ini diperoleh dari luas jarak sebaran range dibagi enam satuan deviasi standar 6:6, sehingga diperoleh hasil 1. Mean teoritis
µ angket ini diperoleh dari jumlah item dikalikan nilai tengah skor 2×2,5, sehingga diperoleh hasil 5. Dari penghitungan tersebut, maka dapat dirangkum
data maksimal, data minimal, luas jarak sebaran, deviasi standar σ, dan mean
teoritis µ sebagai berikut. Data maksimal
= 8 Data minimal
= 2 Luas jarak sebaran
= 6 Deviasi standar
σ = 1 Mean teoritis µ
= 5 Data tersebut kemudian disubsitusikan ke kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Berdasarkan penghitungan tersebut, nilai µ – 1,0σ dan µ + 1,0σ bisa
diketahui, selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.27 sebagai berikut. Tabel 4.27 Kategori Interval Indikator Kelengkapan Sumber Belajar
Interval Kategori
X {5 – 1,0 1}
Rendah {5
– 1,0 1} ≤ X {5 + 1,0 1} Sedang
{5 + 1,0 1} ≤ X Tinggi
95 Dari subsitusi pada tabel 4.27, maka didapatkan interval kategori
penggunaan metode eksperimen pada indikator kelengkapan sumber belajar. Berikut ialah kategori interval penggunaan metode eksperimen pada indikator
kelengkapan sumber belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.28. Tabel 4.28 Kategori Interval Indikator Kelengkapan Sumber Belajar
Interval Kategori
X 4 Rendah
4 ≤ X 6 Sedang
6 ≤ X Tinggi
Berdasarkan tabel 4.28, diketahui bahwa responden penelitian yang memiliki skor angket kurang dari 4, penggunaan metode eksperimen khususnya
pada indikator kelengkapan sumber belajar tergolong rendah. Responden yang memiliki skor dari 4 hingga kurang dari 6 berarti responden tersebut berada pada
tingkat kelengkapan yang sedang. Jika responden penelitian memiliki skor lebih dari atau sama dengan 6 maka responden tersebut kelengkapan sumber belajar
dalam penggunaan metode eksperimennya tergolong tinggi. Berdasarkan penghitungan statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS
versi 21, diperoleh mean penggunaan metode eksperimen pada indikator kelengkapan sumber belajar sebesar 6,24. Ditarik kesimpulan bahwa pada
indikator kelengkapan sumber belajar, para guru di sekolah dasar se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas memiliki kelengkapan
sumber belajar yang tinggi dalam penggunaan metode eksperimen, karena rata- rata skor yang dihasilkan melebihi angka 6. Tingkat penggunaan metode
96
36.36 63.64
Kelengkapan Sumber Belajar IPA
RENDAH SEDANG
TINGGI
eksperimen pada indikator kelengkapan sumber belajar lebih lanjut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi 4.29 berikut.
Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Kelengkapan Sumber Belajar
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
X 4 Rendah
4 ≤ X 6 Sedang
20 36,36
6 ≤ X Tinggi
35 63,64
Jumlah 100
Pada tabel 4.29, diketahui bahwa sebanyak 20 responden atau 36,36 dari keseluruhan responden memiliki kelengkapan sumber belajar dalam penggunaan
metode eksperimen yang sedang. Sisanya, sebanyak 35 responden atau 63,64 berada pada kategori tinggi. Diketahui pada indikator ini, tidak ada responden
yang tergolong pada kategori rendah. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut.
Gambar 4.9 Diagram Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Kelengkapan Sumber Belajar
97
4.2.1.10 Gambaran Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator