35 terhadap perbaikan hasil belajar siswa, motivasi belajar, dan aktivitas belajar
siswa khususnya dalam pembelajaran IPA. Keberhasilan siswa tersebut tidak terlepas dari peran guru yang mengatur jalannya suatu pembelajaran tentunya
dalam memilih metode eksperimen dalam pembelajaran IPA. Oleh karenanya,dilakukan penelitian yang belum pernah diadakan sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam dengan berpedoman terhadap materi-materi IPA pada penelitian yang telah dilakukan
yakni mengenai analisis penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA di SD se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di sekolah dasar membutuhkan seorang guru dalam membimbing, mengajarkan, dan memfasilitasi proses belajar mengajar IPA. Hal
ini dapat memengaruhi kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa. Pembelajaran IPA seharusnya menggunakan metode eksperimen agar siswa lebih memahami
materi pembelajaran IPA karena siswa dapat menemukan sendiri fakta-fakta dari sebuah percobaan yang dilakukannya. Selain itu, metode ini berguna untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan kemampuan psikomotorik siswa dalam menggunakan metode eskperimen. Tugas guru dalam metode ini
adalah menjadi fasilitator dan motivator siswa untuk mengarahkan siswa dalam menemukan hasil suatu percobaan. Guru hanya mengawasi jalannya eksperimen,
jadi perhatian siswa dapat terpusat sepenuhnya terhadap apa yang dieksperimenkan.
36 Pembelajaran IPA yang dilakukan di SD tidak selalu menggunakan
metode eksperimen. Terdapat materi tertentu yang disarankan menggunakan metode eksperimen agar lebih mudah dipahami siswa. Selain praktik,
pembelajaran IPA tidak terlepas dari penjelasan guru mengenai teori dan konsep yang perlu dijelaskan. Jadi, dilakukan penelitian mengenai intensitas penggunaan
metode eksperimenpembelajaran IPA di masing-masing sekolah dasar se-gugus Ngudi Kawruh.
Metode eksperimen dilaksanakan melalui beberapa langkah, dimulai dari merumuskan masalahtopik, pelaksanaan dan membuat kesimpulan yang
dilakukan secara sistematis dan berurutan. Guru harus memperhatikan langkah- langkah penggunaan metode eksperiman dalam pembelajaran agar hasil
pengamatan tidak terjadi kesalahan. Selain itu, keberhasilan sebuah metode pembelajaran tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung yakni dapat
berupa alat dan bahan yang digunakan, ruangan untuk melakukan eksperimen. Jadi, jika penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dapat
memperhatikan ketiga hal tersebut, maka rencana pembelajaran IPA yang telah dirancang dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran tercapai secara
optimal. Dari aspek-aspek tersebut maka, dihitung seberapa besar persentasenya dalam penggunaan metode eksperimen pembelajaran IPA di SD se-Gugus Ngudi
Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Kerangka berpikir dapat dilihat dalam gambar 2.1 sebagai berikut.
37
Pembelajaran IPA di sekolah dasar
Guru
Penggunaan Metode Eksperimen
Pelaksanaan Intensitas
Faktor Pendukung
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
38
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu penelitian. Pada bagian ini, dibahas tentang metode penelitian, waktu dan tempat
penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas, reliabilitas instrumen, dan
teknik analisis data.Penjelasan tentang hal tersebut sebagai berikut.
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei di SD se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Metode
survei merupakan salah satu dari jenis penelitian deskriptif Sukardi 2013: 193. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menyelidiki kondisi yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Pada penelitian ini tidak perlu mengubah, menambah ataupun melakukan manipulasi terhadap objek yang
diteliti. Dengan demikian, penelitian deskriptif ini menggambarkan hasil objek yang diteliti sesuai dengan apa adanya Arikunto 2013: 3.
Penjelasan lain oleh Effendi dan Tukiran 2012: 5 bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengukur dengan teliti kejadian sosial tertentu.
Dalam hal ini, adanya pengembangan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan
pengujian hipotesis.
Penelitian deskriptiftidak
melakukan