118 responden pada indikator ini memiliki kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
IPA yang tinggi. Pada indikator ini, guru di SD se-Gugus Ngudi Kawruh sudah mampu merencanakan pembelajaran IPA dengan baik. Sedangkan guru yang
belum membuat rencana pembelajaran sebaiknya berusaha untuk belajar lagi karena melakukan suatu pembelajaran tidak bisa secara langsung tanpa
perencanaan yang matang. Jadi, disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian tujuan pembelajaran IPA
dalam penggunaan metode eksperimen pembelajaran IPA di SD se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas berada pada kategori
tinggi.
4.3.2.2 Kesesuaian dengan Materi IPA
Metode dan materi pembelajaran perlu dikuasai oleh guru karena saling mendukung. Apabila guru menguasai metode tanpa menguasai materi
pembelajaran maka yang terjadi guru melakukan kegiatan yang tidak ada muatan yang dipelajari siswa. Sebaliknya jika guru hanya menguasai materi pembelajaran
tanpa menguasai metode pembelajaran maka materi hanya dimengerti guru dan tidak dapat ditransfer kepada siswa Sumiati dan Asra 2009: 93.
Metode eksperimen tidak selalu digunakan, hanya materi IPA tertentu saja yang cocok diajarkan dengan metode tersebut. Tugas guru yaitu
menyesuaikan materi-materi IPA apa saja yang dapat dipasangkan dengan metode eksperimen dan materi apa yang dapat diajarkan dengan menggunakan metode
lain. Materi IPA yang sesuai jika diajarkan menggunakan metode eksperimen
119 yaitu materi yang bersifat praktik dan penemuan suatu konsep IPA. Berdasarkan
hasil angket, wawancara, dan observasi, sebagian besar guru dapat menyesuaikan materi IPA yang cocok digunakan pada metode eksperimen namun adapula guru
yang belum menggunakan metode eksperimen dalam pembelajarannya dikarenakan terkesan merepotkan dan pembelajaran IPA berlangsung dengan
menggunakan metode apa adanya. Pada indikator kesesuaian dengan materi IPA, diperoleh data sebanyak
sebanyak 22 responden atau 40 dari keseluruhan responden memiliki tingkat kesesuaian dengan materi IPA dalam penggunaan metode eksperimen yang
sedang. Sisanya, sebanyak 33 responden atau 60 berada pada kategori tinggi. Diketahui pula bahwa dalam indikator ini, tidak ada responden yang berada pada
kategori rendah. Mean responden yang diperoleh sebesar 8,76, sehingga tingkat kesesuaiannya pada kategori sedang walaupun banyak responden yang tergolong
tinggi. Berdasarkan keterangan tersebut maka disimpulkan bahwa masih ada guru
yang kurang memberikan variasi dalam pembelajaran IPA yang dilaksanakan. Hal ini dapat terjadi karena guru beranggapan teori lebih penting daripada praktik.
Oleh karena itu, tingkat kesesuaian dengan materi IPA dalam menggunakan metode eksperimen di SD se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas
Kabupaten Banyumas dikategorikan sedang.
4.3.2.3 Kesesuaian dengan Kemampuan Guru