66
5.45 34.55
60
Intensitas
RENDAH SEDANG
TINGGI
Gambar 4.1 Diagram Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Intensitas
4.2.1.2 Gambaran Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Kesesuaian
dengan Tujuan Pembelajaran IPA
Indikator ini terdiri dari 3 item pernyataan. Tiap pernyataan memiliki rentang skor 1 sampai 4. Untuk menentukan interval penggunaan metode
eksperimen pada indikator kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA, maka terlebih dahulu menentukan data maksimal, data minimal, luas jarak sebaran,
deviasi standar σ, dan mean teoritis µ seperti sebagai berikut.
Range = Data maksimal
– data minimal Data maksimal
= Jumlah item × skor maksimal Data minimal
= Jumlah item × skor minimal Luas jarak sebaran
= Jumlah data maksimal – jumlah data minimal
Deviasi standar σ = Luas jarak sebaran : enam satuan deviasi standar
Mean teoritis µ = Jumlah item × nilai tengah
67 Nilai tengah tiap item adalah 2,5. Skor tertinggi yang didapatkan
responden yaitu jumlah item dikali skor maksimal tiap item 3×4, sehingga diperoleh 12. Skor terendah yang didapatkan responden yaitu jumlah item dikali
skor minimal 3×1, sehingga diperoleh 3. Luas daerah sebaran range adalah selisih skor tertinggi dan skor terendah 12
– 3, yaitu 9. Deviasi standar
σ angket ini diperoleh dari luas jarak sebaran range dibagi enam satuan deviasi standar 9:6, sehingga diperoleh hasil 1,5. Mean
teoritis µ angket ini diperoleh dari jumlah item dikalikan nilai tengah skor 3×2,5, sehingga diperoleh hasil 7,5. Dari penghitungan tersebut, maka dapat
dirangkum data maksimal, data minimal, luas jarak sebaran, deviasi standar σ,
dan mean teoritis µ sebagai berikut. Data maksimal
= 12 Data minimal
= 3 Luas jarak sebaran
= 9 Deviasi standar
σ = 1,5 Mean teoritis µ
= 7,5 Data tersebut kemudian disubsitusikan ke kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Berdasarkan penghitungan tersebut, nilai µ – 1,0σ dan µ + 1,0σ bisa
diketahui, selengkapnya disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Kategori Interval Indikator Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
IPA
Interval Kategori
X {7,5 – 1,0 1,5}
Rendah {7,5
– 1,0 1,5} ≤ X {7,5 + 1,0 1,5} Sedang
{7,5 + 1,0 1,5} ≤ X Tinggi
68 Dari subsitusi tabel 4.6, maka didapatkan interval kategori penggunaan
metode eksperimen pada indikator kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA. Tabel 4.7 berikut ialah kategori interval penggunaan metode eksperimen pada
indikator kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA. Tabel 4.7 Kategori Interval Indikator Kesesuaian dengan Tujuan pembelajaran
IPA
Interval Kategori
X 6 Rendah
6 ≤ X 9 Sedang
9 ≤ X Tinggi
Deskripsi data tabel 4.7 memberikan gambaran berupa distribusi skor angket pada responden guru di sekolah dasar se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan
Karanglewas Kabupaten Banyumas. Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa responden penelitian yang memiliki skor angket kurang dari 6, penggunaan
metode eksperimen khususnya pada indikator kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA tergolong rendah. Responden yang memiliki skor dari 6 hingga
kurang dari 9 berarti responden tersebut berada pada tingkat penggunaan metode eksperimen yang sedang. Sedangkan jika responden penelitian memiliki skor
lebih dari atau sama dengan 9 maka kesesuaian dengan tujuan pembelajaran pada penggunaan metode eksperimen responden tersebut tergolong tinggi.
Berdasarkan penghitungan statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 21, diperoleh mean penggunaan metode eksperimen pada indikator
kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA sebesar 9,09. Jadi, ditarik kesimpulan bahwa pada indikator kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA, para guru di
69 sekolah dasar se-Gugus Ngudi Kawruh Kecamatan Karanglewas Kabupaten
Banyumas memiliki tingkat kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA pada penggunaan metode eksperimen yang tinggi, karena rata-rata skor dihasilkan
melebihi angka 9. Tingkat penggunaan metode eksperimen pada indikator kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi 4.8 berikut. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator
Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran IPA
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
X 6 Rendah
5 9,09
6 ≤ X 9 Sedang
19 34,55
9 ≤ X Tinggi
31 56,36
Jumlah 100
Pada tabel 4.8, diketahui bahwa sebanyak 5 responden atau 9,09 dari total responden memiliki tingkat kesesuaian dengan tujuan pembelajaran IPA saat
menggunakan metode eksperimen dikategorikan rendah. Kedua, sebanyak 19 responden atau 34,55 dari total responden memiliki tingkat kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran IPA pada saat menggunakan metode ekperimen berada kategori sedang. Sisanya, sebanyak 31 responden atau 56,36 tingkat kesesuaian
tujuan pembelajaran IPA pada penggunaan metode eksperimennya berada pada kategori tinggi. Dari keterangan data pada tabel 4.8 tersebut kemudian dibuat
dalam sebuah diagram batang yang disajikan pada gambar 4.2 berikut.
70
9.09 34.55
56.36
Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran IPA
RENDAH SEDANG
TINGGI
Gambar 4.2 Diagram Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran IPA
4.2.1.3 Gambaran Penggunaan Metode Eksperimen pada Indikator Kesesuaian