Sumbangan relatif dan sumbangan efektif

baik terhadap pekerjaannya. Seseorang yang mempunyai lebih banyak faktor pekerjaan yang dapat diterima secara minimal dan kelebihannya menguntungkan misalnya: upah ekstra, jam kerja yang lebih lama orang yang bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat selisih dari jumlah yang diinginkan. Kepuasan kerja dapat diukur dari tingkat kepuasan guru terhadap gaji yang diterima, reward yang diberikan oleh pimpinan, hasil pekerjaan, hubungan yan harmonis sesama rekan kerja dan tingkat kesesuaian pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya motivasi seseorang dalam bekerja dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Seseorang yang mempunyai daya penggerak kuat untuk bekerja dapat meningkatkan kepuasaannya terhadap gaji yang diterima, hasil pekerjaan dan hubungan yang harmonis sesama rekan kerja. Hal ini dikarenakan, dengan adanya daya pendorong yang kuat akan menimbulkan semangat untuk bekerja lebih giat sehingga menciptakan moral dan dampak positif terhadap pekerjaan serta hubungan yang harmonis sesama rekan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Leonardus 2010 yang berjudul analisis pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Sumber Sehat Semarang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dengan nilai koefisien sebesar 0,368 dengan signifikan sebesar 0,008. Hasil tersebut lebih kecil dari nilai α 0,5 sehingga menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Hubungan antara lingkungan kerja dan motivasi kerja secara bersama- sama dengan kepuasan kerja guru Uji F dilakukan untuk mengathui pengaruh dua atau lebih variabel terhadap pengaruh variabel lain. Hasil uji F dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja. Hasil uji F diperoleh nilai F hitung 61,32 dengan signifikansi 0,000. Pada taraf signifikansi 5 0,05 maka signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja guru SMA. Hal ini menunjukkan keharmonisan lingkungan kerja non fisik dan semangat yang tinggi dari karyawan dapat meningkatkan perasaan senang seorang individu terhadap pekerjaannya. Daya penggerak kuat dalam bekerja dapat meningkatkan kepuasaan seseorang terhadap gaji yang diterima, hasil pekerjaan dan hubungan yang harmonis sesama rekan kerja. Daya pendorong yang kuat ini akan menimbulkan semangat bekerja lebih giat sehingga menciptakan moral dan dampak positif terhadap pekerjaan serta hubungan yang harmonis sesama rekan kerja. Oleh karena itu, untuk menciptakan perasaan senang seseorang terhadap hasil pekerjaannya, pimpinan dapat