Pengertian Lingkungan Kerja Non Fisik

kunjung mengunjungi sesama pegawai bertamasya bersama, atau kegiatan-kegiatan lainnya. Lingkungan kerja non fisik tersebut merupakan lingkungan kerja yang dapat dirasakan oleh karyawan. Karena itu, lingkungan kerja yang dapat memberikan perasaan-perasaan aman dan puas dapat mempengaruhi perilaku karyawan ke arah yang positif sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Wursanto 2009 bahwa “Tugas pimpinan organisasi adalah menciptakan susunan kerja yang harmonis dengan menciptakan human relations sebaik- baiknya”. Karena itu, maka pimpinan menjadi faktor yang dapat menciptakan lingkungan kerja non fisik dalam lingkup organisasi.

e. Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Non Fisik.

Mengenai lingkungan kerja non fisik Agus Ahyari 2002: 128 menyatakan bahwa yang termasuk lingkungan kerja non fisik yaitu: 1 Adanya hubungan kerja secara lazim disebut human relations 2 Adanya berbagai macam fasilitas pelayanan seperti pelayanan makanan dan pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor lingkungan kerja non fisik dianataranya adalah sebagai berikut: a Human relations Berdasarkan aktivitasnya human relations diartikan dalam arti sempit dan luas, dimana dikemukakan oleh Darsowiryono Soekadi 2001: 2 bahwa: Huaman relations dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain, di dalam segala situasi dan di dalam semua bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Sedangkan Human Relations dalam arti sempit hakekatnya sama, yaitu interaksi antara seseorang dengan orang lain,hanya saja aktivitas interaksi itu terbatas dalam suatu situasi kerja dan dalam suatu organisasi tertentu. Selanjutnya pengertian human relations yang peneliti maksudkan di sini adalah human relations dalam arti sempit, yaitu human relations di dalam suatu organisasi dalam upaya menimbulkan semangat kerja, kerjasama, dan kepuasan kerja karyawan. human relations merupakan hubungan yang saling mempengaruhi seseorang sehingga terjadilah interaksi sosial. Adapun interaksi sosial yang memungkinkan terjadinya komunikasi di dalam organisasi umumnya terdiri dari: 1 Hubungan antar karyawan. Dalam suatu organisasi antara karyawan satu dengan karyawan yang lainnya pastilah saling melakukan komunikasi. Hal ini merupakan suatu hal yang harus dilakukan berkenaan dengan pekerjan yang menjadi tanggung jawabnya. Suatu pekerjaan yang membutuhkan kerjasama dan bantuan karyawan lain mutlak diselesaikan dengan lancar dan baik. Oleh karena itu hubungan antar karyawan perlu dibina dan dipelihara sebaik mungkin untuk menunjang usaha pencapaian tujuan organisasi tersebut. Salah satu manfaat dengan adanya hubungan yang baik antara karyawan bagi suatu perusahaan adalah terhindarnya konflik. Dengan tidak adanya konflik, maka kekompakan dan rasa solidaritas karyawan dapat terpelihara. Pada akhirnya semakin meningkat semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan. 2 Hubungan karyawan dengan atasanpimpinan Hubungan karyawan dengan pimpinan tidak kalah pentingnya dengan hubungan antar karyawan. Hubungan karyawan dengan pimpinan terdapat hubngan timbal balik. Pimpinan senantiasa memberikan perintah disertai dengan petunjuk pelaksanaan suatu pekerjaan, memberikan motivasi