87
B. Pembahasan
Keterampilan menulis
adalah kemampuan
seseorang dalam
mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikirannya kepada pihak lain dengan menggunakan media tulisan Daeng Nurjamal, Warta Sumirat, dan Riadi
Darwis, 2011: 69. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan hasil tes awal siswa dalam menulis karangan narasi menunjukkan bahwa
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV masih tergolong cukup rendah.
Pada hasil karangan siswa pada tahap awal masih terdapat banyak kesalahan. Banyak sekali siswa yang belum memperhatikan aturan penulisan
yaitu penggunaan huruf besar dan tanda baca. Siswa hanya sekedar menulis tanpa memperhatikan isi dari cerita yang ditulis, banyak siswa yang menulis
cerita tidak runtut, serta penggunaan ejaan masih banyak yang belum tepat. Selain itu, aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama
pada aspek menulis karangan juga tergolong rendah. Siswa tidak aktif pada saat pembelajaran dan siswa juga masih bingung saat diminta untuk
menuliskan karangan. Peneliti kemudian melakukan tindakan dengan berkolaborasi bersama
guru kelas untuk menggunakan media pembelajaran, yaitu media film kartun. Film kartun merupakan suatu tontonan yang sangat dekat dengan dunia anak-
anak dan anak-anak usia Sekolah Dasar pun menyukai film kartun. Selain itu, film kartun digunakan sebagai media dalam pembelajaran keterampilan
menulis karangan narasi karena memiliki beberapa kelebihan. Menurut Azhar
88 Arsyad 2009: 50 beberapa keuntungan film di antaranya mendorong dan
meningkatkan motivasi, menanamkan sikap dan segi-segi aktif lainnya, serta mengandung nilai-nilai positif yang dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa. Selain itu, sekolah juga sudah memiliki fasilitas berupa LCD dan layar akan tetapi masih belum terlalu
dimaksimalkan karena masih jarang digunakan. Jadi dengan menggunakan media film kartun, selain dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan
narasi bagi siswa, juga dapat memaksimalkan pemanfaatan fasilitas yang telah dimiliki sekolah.
Penggunaan media film kartun memberikan dampak yang positif bagi pembelajaran di kelas IV A, baik dari aktivitas belajar siswa maupun hasil
karangan narasi siswa sama-sama meningkat dibandingkan dengan keadaan awal sebelum menggunakan media film kartun. Berdasarkan hasil observasi
aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II, saat pembelajaran akan dimulai, semua siswa sudah siap mengikuti pembelajaran
dan duduk rapi. Akan tetapi pada siklus I siswa masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pada siklus II saat guru memberikan
pertanyaan, sudah ada beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru. Beberapa siswa terlihat antusias saat diminta menjawab pertanyaan
guru. Pada saat guru menjelaskan, sebagian besar siswa memperhatikan
penjelasan dari guru dengan seksama. Siswa juga bersikap tenang pada saat proses pembelajaran berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II. Selain