40 yaitu memudahkan siswa mengungkapkan gagasan ke dalam bentuk
tulisan.
E. Penggunaan Media Film Kartun dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis
Burhan Nurgiyantoro 2010: 431-432 berpendapat bahwa tugas menulis juga dapat dilakukan berdasarkan rangsang visual dan suara. Contoh
konkret rangsang visual dan suara adalah siaran televisi, video, berbagai bentuk rekaman sejenis maupun film. Tugas yang diberikan kepada siswa
contohnya sebagai berikut. 1. Siswa diminta mencermati tayangan yang sedang diputar
2. Siswa mencatat hal-hal yang penting berdasarkan tayangan 3. Kemudian siswa diminta menceritakan kembali isi cerita dari tayangan
tersebut Media film kartun merupakan salah satu media audio visual yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa. Pada setiap pertemuan, siswa diminta menulis karangan narasi berdasarkan
film kartun yang ditonton. Langkah pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan media film kartun pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa dijelaskan oleh guru tentang materi pembelajaran menulis yaitu karangan narasi dan aturan penulisannya
2. Siswa berlatih menulis kalimat dan paragraf dengan ejaan dan aturan yang tepat
41 3. Siswa menonton film kartun yang diputar
4. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang isi cerita dari film kartun yang telah ditonton
5. Siswa menuliskan karangan narasi berdasarkan isi cerita dari film kartun yang telah ditonton
Film kartun yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yaitu karangan narasi. Berdasarkan
pendapat Suparno dan Yunus Dalman, 2014: 107-108 prinsip-prinsip dasar narasi yaitu terdapat alur, penokohan, dan latar tempat serta waktu terjadinya
peristiwa yang dialami oleh tokoh. Jadi film kartun yang digunakan pada penelitian ini mencakup prinsip-prinsip narasi tersebut. Selain itu, peneliti
memilih film kartun yang memiliki pesan moral yang baik dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV. Media film kartun yang digunakan pada
penelitian ini adalah media film kartun yang menceritakan kisah tentang dunia binatang dan kisah tentang kehidupan anak-anak sehari-hari yang tentu
saja mengandung alur cerita, penokohan, latar tempat dan waktu yang jelas sehingga siswa dapat menceritakan kembali isi cerita dari film kartun ke
dalam bentuk karangan narasi dengan runtut. Terdapat 4 judul film kartun yang akan digunakan dalam penelitian dan telah divalidasi oleh dosen ahli
media, yaitu Bapak Sungkono, M. Pd. Film kartun yang digunakan berjudul Anjing yang Serakah, Kancil dan Rubah, Hadiah Anak Pandai, dan Adab
Pinjam-Meminjam.
42
F. Karakteristik Siswa Kelas IV
Masa usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual, karena keterbukaan dan keinginan anak untuk mendapat pengetahuan dan
pengalaman. Beberapa sifat khas anak pada usia ini menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2008: 141 adalah sebagai berikut.
1. Minat kepada kehidupan praktis sehari-hari. 2. Realistis dan ingin tahu.
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal mata pelajaran- mata pelajaran khusus.
4. Sampai kira-kira umur 11 tahun, anak membutuhkan pengajar atau orang- orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya
5. Setelah umur 11 tahun umumnya anak-anak berusaha menyelesaikan tugasnya sendiri.
Siswa sekolah dasar kelas IV merupakan siswa kelas tinggi. Ciri-ciri khas anak pada masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar menurut Rita Eka
Izzaty, dkk 2008: 116-117 adalah perhatian anak tertuju kepada kehidupan praktik sehari-hari; anak senantiasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis;
timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus; serta anak-anak suka membentuk kelompok sebaya peergroup untuk bermain bersama dan
mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Pada umumnya, siswa kelas IV berusia 9-11 tahun. Menurut Ngalimun
dan Noor Alfulaila 2014: 84-85, dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu,
43 perkembangan bahasa dibedakan dalam beberapa tahap. Anak-anak usia 5–10
tahun berada pada tahap pengembangan tata bahasa lanjutan. Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih
kompleks serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat sederhana. Sedangkan, anak umur 11 tahun ke atas berada pada tahap kompetensi
lengkap. Perbendaharaan kata semakin meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam berkomunikasi.
Selain itu Kartini Kartono 1995: 138 berpendapat bahwa minat anak pada periode Sekolah Dasar tercurah pada segala sesuatu yang dinamis
bergerak. Segala sesuatu yang bergerak akan sangat menarik minat dan perhatian siswa. Ingatan anak pada usia 8-12 tahun juga mencapai intensitas
paling beasr dan paling kuat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa
karakteristik siswa kelas IV adalah memiliki rasa ingin tahu, terdapat minat terhadap mata pelajaran tertentu, dan siswa sangat tertarik kepada hal-hal
yang bergerak. Selain itu perkembangan bahasa siswa kelas IV terjadi pada aspek struktur tata bahasa serta perbendaharaan kata yang semakin
meningkat. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media film kartun dengan mempertimbangkan karakteristik siswa kelas IV. Film kartun memuat
gambar-gambar serta tokoh-tokoh yang bergerak dan sangat menarik bagi siswa, sehingga diharapkan dengan menggunakan media film kartun, dapat
meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis serta