memperoleh ni memperoleh ni
Karanga kriteria, yaitu
pilihan kata, se sudah menulis
Meskipun masi belum menggun
6. Data Peningk
Berikut di narasi siswa pa
G
6
58 60
62 64
66 68
70 72
74 76
78
Pras
85 h nilai ≥71 adalah 88 , sedangkan persent
h nilai 71 yaitu 12 dari jumlah seluruh siswa gan narasi yang dibuat oleh siswa dinilai
tu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi , serta ejaan dan tata tulis. Pada siklus II, sebag
nulis karangan narasi dengan memperhatikan kr asih ada beberapa siswa yang menulis cerita be
nggunakan ejaan dan tata tulis yang tepat.
gkatan Keterampilan Menulis Siswa
kut disajikan diagram perbandingan nilai rata-rata pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Gambar 4. Diagram Keterampilan Menulis S
63,84 68,14
75,48
Prasiklus Siklus I
Siklus II
ntase siswa yang swa.
lai berdasarkan 5 si isi, tata bahasa,
bagian besar siswa n kriteria tersebut.
a belum runtut dan
rata hasil karangan
s Siswa
Nilai rata-rata menulis siswa
86 Diagram tersebut menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata
karangan narasi siswa. Hasil rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu 68,14 mengalami peningkatan sebesar 4,3 dari hasil rata-rata nilai siswa pada
tahap prasiklus. Sedangkan hasil rata-rata nilai siswa pada siklus II yaitu 75,48 mengalami peningkatan sebesar 7,34 dari hasil rata-rata nilai siswa
pada siklus I. Selain itu, persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 71 pada tahap
praskilus adalah 24 dan yang belum mencapai nilai 71 yaitu 76. Pada siklus I, persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 71 meningkat menjadi
52, sedangkan persentase siswa yang belum mencapai nilai 71 adalah 48. Pada siklus II persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 71 kembali
meningkat menjadi 88 dan persentase siswa yang belum mencapai nilai 71 adalah 12.
Berdasarkan hasil pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai nilai ≥ 71 sudah mencapai bahkan melebihi kriteria
keberhasilan yaitu 75 . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran menulis menggunakan media film kartun yang dilakukan
selama dua siklus sudah dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SD Negeri Tukangan Yogyakarta.
Dengan demikian siklus penelitian dapat dihentikan.
87
B. Pembahasan
Keterampilan menulis
adalah kemampuan
seseorang dalam
mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikirannya kepada pihak lain dengan menggunakan media tulisan Daeng Nurjamal, Warta Sumirat, dan Riadi
Darwis, 2011: 69. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan hasil tes awal siswa dalam menulis karangan narasi menunjukkan bahwa
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV masih tergolong cukup rendah.
Pada hasil karangan siswa pada tahap awal masih terdapat banyak kesalahan. Banyak sekali siswa yang belum memperhatikan aturan penulisan
yaitu penggunaan huruf besar dan tanda baca. Siswa hanya sekedar menulis tanpa memperhatikan isi dari cerita yang ditulis, banyak siswa yang menulis
cerita tidak runtut, serta penggunaan ejaan masih banyak yang belum tepat. Selain itu, aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama
pada aspek menulis karangan juga tergolong rendah. Siswa tidak aktif pada saat pembelajaran dan siswa juga masih bingung saat diminta untuk
menuliskan karangan. Peneliti kemudian melakukan tindakan dengan berkolaborasi bersama
guru kelas untuk menggunakan media pembelajaran, yaitu media film kartun. Film kartun merupakan suatu tontonan yang sangat dekat dengan dunia anak-
anak dan anak-anak usia Sekolah Dasar pun menyukai film kartun. Selain itu, film kartun digunakan sebagai media dalam pembelajaran keterampilan
menulis karangan narasi karena memiliki beberapa kelebihan. Menurut Azhar