Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4 mendapatkan nilai di atas KKM, yaitu 71. Berikut disajikan perbandingan
nilai rata-rata siswa kelas IV A untuk tiap mata pelajaran. Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata Siswa Kelas IV A
No Mata Pelajaran
Nilai Rata-Rata 1
Bahasa Indonesia 63,12
2 Matematika
65,20 3
Ilmu Pengetahuan Alam 66,28
4 Ilmu Pengetahuan Sosial
63,32 5
Pendidikan Kewarganegaraan 65,44
Berdasarkan nilai rata-rata siswa kelas IV A pada beberapa mata pelajaran, nilai Bahasa Indonesa cukup rendah. Oleh karena itu guru
menyarankan kepada peneliti untuk melakukan penelitian tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada aspek keterampilan menulis
karangan narasi yang masih rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keterampilan siswa dalam
menulis masih rendah. Salah satunya yaitu banyak siswa yang kurang termotivasi untuk menulis sehingga merasa bahwa kegiatan menulis
merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan. Hal tersebut terlihat jelas pada saat proses pembelajaran, beberapa siswa tidak mendengarkan dan
malah sibuk sendiri pada saat guru menjelaskan tentang menulis. Ada juga siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja seperti tidak memiliki
semangat untuk belajar Bahasa Indonesia. Apabila sejak awal siswa sudah
5 tidak termotivasi untuk menulis, hal tersebut tentu akan mempengaruhi
kegiatan pembelajaran dan keterampilan siswa dalam menulis. Faktor lain yang menjadi penyebab rendahnya keterampilan menulis
siswa yaitu siswa masih kesulitan dalam menulis. Masih banyak siswa yang malas apabila diminta untuk menulis. Menurut Ibu Fathonah, wali kelas IV A
SD Negeri Tukangan, tulisan yang dihasilkan siswa masih banyak yang perlu diperbaiki. Banyak siswa yang bingung apabila diminta untuk menuliskan
ide-ide yang ada di dalam pikirannya. Hasil karangan dari siswa menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang menulis dengan tulisan yang
kurang rapi, belum tepat dalam menggunakan tanda baca serta bahasa yang baku, dan pemilihan kata yang juga belum tepat. Dalam menulis, siswa masih
kurang terampil dan merasa kesulitan dalam pemilihan kata yang hendak digunakan. Kurangnya perbendaharaan kata yang dimiliki siswa juga menjadi
salah satu kendala yang dialami siswa. Selain itu, penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat juga masih menjadi suatu hal yang dirasa sulit bagi
siswa. Selain itu, kurangnya variasi penggunaan media oleh guru dalam
mengajarkan keterampilan menulis kepada siswa membuat siswa tidak termotivasi dan tidak bersemangat dalam menulis. Guru hendaknya dapat
menggunakan media pembelajaran dalam menunjang proses belajar siswa. Menurut pendapat Hamalik dalam Azhar Arsyad, 2009: 15-16 penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan serta minat bagi siswa, meningkatkan motivasi dan rangsangan
6 kegiatan belajar, serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap awal pembelajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi materi
pelajaran. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat berinovasi dalam mengajar, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, pada saat guru mengajar, metode ceramah mendominasi dalam pembelajaran. Guru juga tidak
menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa menjadi tidak aktif pada saat mengikuti pembelajaran. Siswa juga
kurang termotivasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada aspek menulis. Dalam
penyampaian materi pembelajaran tentang keterampilan menulis, guru memang perlu menggunakan metode ceramah untuk memberikan pemahaman
tentang konsep dasar menulis dan aturan penulisannya. Akan tetapi, guru hendaknya juga dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi.
Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan stimulasi kepada siswa untuk mengembangkan imajinasi dan ide-ide agar dapat
dituangkan dalam bentuk tulisan. Selain itu, dengan adanya variasi media pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis
karangan narasi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
karangan narasi, diperlukan suatu media pembelajaran yang sesuai. Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV adalah media film kartun. Film adalah suatu
7 rangkaian cerita yang disajikan dalam bentuk gambar pada layar disertai
gerakan-gerakan dari para pelakunya Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, 2013: 86. Film kartun dianggap sesuai untuk dijadikan media pembelajaran
karena film kartun merupakan salah satu tontonan yang disenangi kebanyakan siswa berusia sekolah dasar dan sangat dekat dengan dunia siswa. Gambar-
gambar yang bergerak disertai dengan cerita yang menarik pada film kartun, dapat membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis. Media film kartun dapat menambah perbendaharaan kata yang dimiliki
siswa, serta dapat membantu siswa mengembangkan imajinasi dan ide-ide yang dimiliki. Penggunaan media film kartun diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Selain itu, di SD Negeri Tukangan sudah memiliki fasilitas berupa LCD, hanya saja pemanfaataanya
masih belum optimal karena jarang digunakan oleh guru. Berdasarkan kondisi
tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Film Kartun
pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukangan Yogyakarta” .