24 Selain itu, Burhan Nurgiyantoro 2010: 440 menyatakan dalam
kegiatan menulis melibatkan beberapa aspek beserta rentangan skor tiap aspeknya, yaitu:
a isi gagasan yang dikemukakan, dengan rentang skor 13-30,
b organisasi isi, dengan rentang skor 7-20,
c penggunaan bahasa, dengan rentang skor 5-25,
d kosakata, dengan rentang skor 7-15, dan
e ejaan, dengan rentang skor 3-10.
Aspek-aspek tersebut diberikan bobot masing-masing dengan skor maksimum 100.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang kriteria menulis di atas, maka penelitian ini menggunakan kriteria penilaian seperti yang telah
dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro yaitu dengan unsur atau aspek yang dinilai adalah isi gagasan, organisasi karangan, tata bahasa, gaya
pilihan struktur dan kosa kata, serta ejaan.
C. Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Keterampilan menulis karangan narasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide-ide serta gagasan dan imajinasi yang
ada di pikirannya ke dalam bentuk tulisan mengenai cerita tentang peristiwa atau kejadian serta tokoh yang mengalami peristiwa tersebut. Siswa
diharapkan dapat menguasai keterampilan menulis, termasuk keterampilan menulis karangan narasi. Keterampilan menulis karangan narasi dapat
25 meningkatkan kreativitas siswa, karena di dalam membuat karangan, siswa
dapat mengembangkan ide, gagasan maupun imajinasinya untuk membuat pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalami kejadian yang
diceritakan. Byrne Kundharu Saddhono dan St.Y.Slamet, 2014:163 berpendapat
bahwa keterampilan menulis menuntut kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan. Keterampilan
menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa secara tepat, mengorganisasikan ide-ide dalam bentuk
karangan, menggunakan gaya serta pilihan kata yang tepat dan sebagainya. Pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara tertulis. Oleh karena itu, siswa-siswa sekolah dasar diharapkan dapat menguasai salah satu
aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis. Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk menyampaikan segala
ide yang ada di dalam pikirannya ke dalam bentuk karangan narasi.
D. Media Film Kartun 1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan sesuatu yang dapat menjadi perantara atau penyalur pesan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Yudhi Munadi
Main Sufanti, 2010: 62 yang mengemukakan bahwa:
26 “media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerima pesan dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.
Sedangkan, Rossi dan Breidle Wina Sanjaya, 2011: 204 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan
yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Alat-alat tersebut apabila
digunakan dan diprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran.
Secara bahasa, menurut Maman Suryaman 2012: 123-124 media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar,
Sedangkan, secara terminologis media pembelajaran dapat diartikan sebagai seluruh perantara hal ini bahasa atau alat yang dapat dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di sisi lain, media pembelajaran dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat
memperoleh pengetahuan atau menciptakan pengetahuan, kecapakan, dan sikap.
Dina Indriana 2011: 25 berpendapat bahwa pada intinya media pengajaran merupakan wadah dari pesan materi pembelajaran yang
ingin disampaikan oleh guru kepada siswa, yang bertujuan untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Apabila guru
dapat menggunakan dan memanfaatkan media secara maksimal, maka siswa akan mampu menyerap pesan yang disampaikan, belajar lebih