Gambaran umum humas Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan, humas seharusnya menempati posisi yang dekat dengan top manajemen, karena humas bersifat sangat strategis dan sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan dalam organisasi. Melihat posisi humas yang tidak sesuai tersebut, tentunya fungsi yang dijalankan oleh humas pun menjadi tidak maksimal. Terlebih lagi bagian yang bertanggungjawab dan menjalankan fungsi humas lebih fokus pada kegiatan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Hal tersebut seperti penyataan Kepala BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut : Kehumasan di tingkat regional tidak menjadi unit tersendiri, masih ada di bawah naungan bagian umum dan TI. Sebagian besar sumber daya manusia di bidang hubungan eksternal dan kehumasan juga bukan berlatarbelakang dari bidang kehumasan. Sebagian dari kami yang bertugas di regional adalah mutasi dari kantor wilayah pusat. Acep Dwi Yuniman, dalam wawancara 16 Juni 2016. Dalam perekrutan humas BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta juga belum mempertimbangkan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Sebagian besar sumber manusia yang menempati posisi public relations bukan berasal pada latar belakang yag sesuai bidangnya. Hal tersebut tentunya juga mempengaruhi pelaksanaan fungsi public relations yang kurang optimal.

b. Pelaksanaan fungsi public relations

1 Penyebaran informasi Pelaksanaan public relations dalam penyebaran informasi diwujudkan dalam berbagai kegiatan dan kerjasama. Adanya kegiatan sosialisasi merupakan salah satu bentuk penyebaran informasi secara langsung. Disisi lain, dalam kegiatan sosialisasi humas BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta juga memanfaatkan media-media lokal, seperti Tribun Jogja, Kedaulatan Rakyat, Sorot Gunungkidul, Gunungkidul Post, serta radio-radio lokal yang sudah diajak kerjasama. BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta biasanya melakukan press conference di media cetak lokal pada saat penyerahan santunan maupun sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini merupakan salah satu bentuk produksi pesan dalam penyebaran informasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta. Disisi lain, untuk menjawab berbagai masalah dan keluhan masyarakat, BPJS Ketenagakerjaan biasanya menjawab melalui surat kabar lokal. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta, Acep Dwi Yuniman dalam wawancara 20 Juni 2016, bahwa: Biasanya kita menggunakan media cetak sebagai sarana untuk memberikan keterangan yang lurus dan membentuk opini publik, serta menjawab keluhan masyarakat. Penyebaran informasi terus dilakukan guna tercapainya target pemerataan kepesertaan. Dalam mensosialisasikan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, target peningkatan diukur dari tingkat kepesertaan di Gunungkidul Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepesertaan sampai saat ini baru mencapai 17- 20. Hal ini bisa digambarkan melalui diagram berikut: Gambar 4. Diagram Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Gunung Kidul Yogyakarta Sumber : Data diolah berdasarkan hasil wawancara Dari target 10ribu peserta yang ditargetkan tahun ini baru sekitar 18 atau 1.800 orang yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta. Ditambah lagi sebagian peserta baru didominasi dari sektor pariwisata. Sementara sektor lain mulai dari karyawan swasta, Guru Tidak Tetap GTT, Pegawai Tidak Tetap PTT hingga karyawan perusahaan masih sangat minim. 82 18 Presentase Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta