Bentuk Kegiatan Humas dalam Sosialisasi Program Jaminan
Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan terutama bagi tenaga kerja
non PNS.
Sebelum melakukan
sosialisasi Program
Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta selalu mengadakan rapat-rapat tertentu terkait dengan berbagai
kebijakan yang harus dilaksanakan. Dalam rapat-rapat internal yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta
tersebut, keputusan yang diambil merupakan keputusan kolektif. Semua pihak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, bukan humas saja yang
bertanggungjawab, karena pada umumya semua keputusan dilakukan secara bersama.
Diantara beberapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta terdapat kegiatan yang
sudah terjadwal sesuai dengan rencana kerja anggaran dan kegiatan yang bersifat insidentiil. Untuk kegiatan yang sesuai rencana kerja
anggaran, keputusan biasanya dibuat di awal tahun secara rutin sesuai plan of action yang sudah ditentukan bersama. Sedangkan, untuk
kegiatan yang insidentil, misalnya dalam peresmian sesuatu, humas mengundang pihak eksternal dan masyarakat serta media untuk
melakukan press conference. Hal ini merupakan tanggungjawab humas sebagai pihak yang berhubungan dengan pihak eksternal, namun
biasanya tetap membentuk tim yang melibatkan semua unsur yang terkait
dengan materi
untuk bermusyawarah.
Hal tersebut
mengindikasikan bahwa dalam pengambilan keputusan humas sudah dilibatkan, namun keputusan yang diambil merupakan keputusan
bersama. Berbagai kebijakan yang telah diputuskan oleh pusat pun tidak
selamanya langsung dijalankan oleh pihak regional atau cabang. Dari beberapa kebijakan dari pusat, terkadang BPJS Ketenagakerjaan
Gunungkidul Yogyakarta diberi kesempatan untuk memberikan feedback,
tetapi keputusan menjadi wewenang pusat. “Pada beberapa hal, humas BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta juga
diperbolehkan memodifikasi keputusan yang ada asal tidak melanggar aturan” Acep Dwi Yuniman, dalam wawancara 16 Juni 2016. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa dalam pengambilan keputusan humas sudah dilibatkan, namun keputusan yang diambil merupakan keputusan
bersama. Hal lain mengenai intruksi pelaksanaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan biasanya langsung dari Direksi. Berikut
merupakan pernyataan yang dikemukkan oleh Bidang Pemasaran PU BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta:
Untuk intruksi dari atas biasanya dari Direksi secara langsung, dilanjutkan ke kepala cabang, baru kepala cabang memberikan
intruksi ke bawahan atau unit-unit yang ada di bawahnya. Semua penyebaran informasi dan intruksi dilakukan lewat regional terlebih
dahulu Budi Santoso, dalam wawancara 16 Juni 2016.
Dalam kegiatan sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaaan, humas biasanya melakukan sosialisasi melalui media, sedangkan untuk
sosialisasi yang bersifat penyuluhan humas selalu bekerja sama dengan
unit lain Budi Santoso, dalam wawancara 16 Juni 2016. Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai kegiatan yang dilakukan oleh BPJS
Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Bentuk Kegiatan Humas dalam Sosialisasi JSTK Bentuk Kegiatan
Frekuensi Sasaran
- Rapat rutin dengan
pihak internal 1 bulan sekali Menentukan anggaran yang
dipakai selama 1 tahun.
- Rapat insidental
Tidak tentu Membuat keputusan yang
sesuai dengan kebijakan yang ada.
- Press Conference
Tidak tentu Wartawan media cetak dan
elektronik serta masyarakat.
- Sosialisasi
langsung ±2
kali seminggu
Masyarakat bisa
mendapatkan penjelasan
secara langsung mengenai tatacara
pendaftaran, pembayaran, dan prosedur
pelayanan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
- Sosialisasi
insidental Tidak
ditentukan Masyarakat
bisa mendapatkan
penjelasan secara langsung mengenai
tatacara pendaftaran,
pembayaran, dan prosedur pelayanan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
- Pembuatan brosur Tidak tentu
Masyarakat mengetahui
tatacara pendaftaran,
pembayaran, dan prosedur pelayanan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
Sumber: Diolah
dari wawancara
dengan Kepala
BPJS Ketenagakerjaan Gunung Kidul Yogyakarta.