8 Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
penyelenggaraan program jaminan sosial. Kewenangan menagih pembayaran iuran dalam arti meminta
pembayaran dalam hal terjadi penunggaan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran, kewenangan melakukan pengawasan dan
kewenangan mengenakan sanksi administratif yang diberikan kepada BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta memperkuat
kedudukan BPJS Ketenagakerjaan sebagai badan hukum publik.
h. Logo BPJS Ketenagakerjaan
Logo merupakan salah satu tanda bagi perusahaan untuk dikenal oleh publiknya. Logo BPJS Ketenagakerjaan menggunakan empat warna
berbeda yaitu, hijau, putih, kuning, dan biru. Penggunaan warna yang lebih beragam ini bukan sekedar agar logo baru tersebut lerlihat lebih
menarik, namun dibalik warna-warna tersebut mengandung nilai dan makna filosofis tertentu.
Gambar 2. Logo BPJS Ketenagakerjaan
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan
HIJAU -
Warna hijau melambangkan kesejahteraan -
Warna hijau diharapkan dapat mempresentasikan kemurnian, kebersihan, dan kesemppurnaan sebagai simbol kebaikan.
PUTIH -
Warna putih melambangkan integritas. -
Warna putih diharapkan dapat mempresentasikan kemurnian, kebersihan, dan kesempurnaan sebagai simbol kebaikan.
KUNING -
Warna kuning melambangkan optimisme. -
Warna kuning diharapkan dapat mempresentasikan optimisme, pencerahan, dan kebahagiaan serta memberi harapan akan masa
depan yang baik. BIRU
- Warna biru melambangkan keberlanjutan.
- Warna biru diharapkan dapat mempresentasikan kepercayaan,
kesetiaan, kebijaksanaan, kepercayaan diri, keahlian, dan ketahanan jangka panjang.
Selain dari sisi warna, perbedaan lain dari logo BPJS Letenagakerjaan adalah pada tipologi huruf “J” yang membelah
lingkaran dan dibuat semakin membesar dari bawah ke atas. Hal ini melambangkan cita-cita BPJS Ketenagakerjaan yang terus bergerak
naik dan semakin memberikan banyak manfaat. Selain itu, huruf “J” yang dibuat melebihi diameter lingkaran melambangkan sebagai
puncak pencapaian yaitu universal coverage bagi kesejahteraan seluruh tenaga kerja di Indonesia.
i. Filofofi BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi risiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak
tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia.
Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan oranglain. Agar pembiayaan dan manfaatnya
optimal, pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang
sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah.
j. Motto Perusahaan
Motto dari BPJS Ketenagakerjaan, adalah: “Menjadi Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja”.
k. Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai BPJS Ketenagakerjaan, adalah: 1.
Iman: Taqwa, berfikir positif, tanggungjawab, pelayanan tulus ikhlas.
2. Profesional: Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap
positif terhadap perubahan dan pembaharuan. 3.
Teladan: Berpandangan jauh ke depan, penghargaan dan pembimbingan reward encouragement, pemberdayaan.
4. Integritas: Berani, komitmen, keterbukaan.
5. Kerjasama: Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai
oranglain.
l. Etika Kerja Perusahaan
Etika Kerja BPJS Ketenagakerjaan adalah: 1.
Teamwork : Memiliki kemampuan dalam membangun kerjasama dengan oranglain atau dengan kelompok untuk
mencapai tujuan perusahaan. 2.
Open Mind : Memiliki kemampuan untuk membuka pikiran dan menerima gagasan-gagasan baru yang lebih baik.
3. Passion : Bersemangat dan antusias dalam melaksanakan
pekerjaan. 4.
Action : Segera melakukan rencana pekerjaan, tugas yang telah disepakati dan ditetapka bersama.
5. Sense : Rasa memiliki, kepedulian, ikut bertanggungjawab dan
memiliki inisiatif yang tinggi untuk memecahkan masalah perusahaan.