2. Penelitian oleh Dara Maria UNDIP, 2010 dengan judul “Peran
Public Relations dalam Sosialisasi budaya perusahaan Telkom Baru di Kalangan Karyawan PT Telkom Divre IV Jateng DIY. Penelitian
ini juga mendiskripsikan peran Humas dalam mensosialisasikan perubahan budaya perusahaan. Penelitian ini juga merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini sama yaitu narasumber di bidang public relations dan karyawan.
b. Peran humas dalam mensosialisasikan perubahan budaya tersebut
menjalankan beberapa perannya 1 Sebagai public relations manager yang mencakup dalam beberapa peran yakni expert
presciber, communication facilitator, problem solving process facilitator. Ketiga peran tersebut termasuk dalam peran manajer.
2 Sebagai public relations communication technician. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka pengenalan
perubahan yang dicantumkan dalam program kerja salah satunya meliputi kegiatan sosialisasi.
c. Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan public
relations untuk sosialisasi budaya perusahaan antara lain melalui pertemuan rutin, gathering karyawan, sosialisasi melalui media,
dan lain lain. d.
Untuk menunjang aktivitas-aktivitas penyampaian pesan dari perusahaan kepada khalayaknya humas juga menggunakan media
komunikasi seperti website, building announcement, dab buletin, leaflet, dan sebagainya.
e. Faktor pendukung pelaksanaan public relations di PT Telkom
Drive IV Jateng DIY adalah karena adanya dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen perusahaan, sedangkan faktor
utama yang menghambat pelaksanaan peran public relations adalah karena terbatasnya sumber daya manusia dalam
pelaksanaan kegiatan.
C. Kerangka Berpikir
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan BPJSTK merupakan salah satu instansi milik negara yang bergerak dalam penyedia
jaminan sosial untuk tenaga kerja di Indonesia. BPJS Ketenagakerjaan merupakan sebuah badan publik yang merupakan transformasi dari PT
Jamsostek. BPJS Ketenagakerjaan baru beroperasi mulai 1 Januari 2014. Sejak saat itu, seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan sosial
ketenagakerjaan kini dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan. Adanya transformasi menyebabkan masyarakat belum mengetahui
dengan baik bahwa saat ini BPJS Ketenagakerjaan merupakan satu- satunya badan publik yang menyelanggarakan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan. Berbagai permasalahan di kalangan masyarakat juga meliputi masih rendahnya kepesertaan program jaminan sosial, kurangnya
kesadaran hukum dan kesadaran asuransi. Dari berbagai permasalahan yang muncul tentunya membutuhkan solusi sebagai bentuk pemecahan
masalah. Salah satu upaya dalam meningkatkan pemahaman publik adalah melalui kegiatan sosialisasi. Oleh karena itu, sosialisasi menjadi sesuatu
yang penting untuk dilakukan. Kegiatan komunikasi dua arah pun harus dilakukan agar kegiatan sosialisasi tersebut berhasil.
BPJS Ketenagakerjaan sebagai instansi atau lembaga yang berhubungan dengan khalayak terutama masyarakat harus bisa
melaksanakan fungsi public relations dengan baik. Humas atau public relations merupakan bagian yang menghubungkan antara pihak internal
dan eksternal. Dalam rangka menciptakan pemahaman dan partisipasi publik, public relations BPJS Ketenagakerjaan harus mampu menjalankan
tugas dengan baik yang diantaranya meliputi berbagai aspek 1 penyebaran informasi, 2 konseling, 3 meningkatkan komunikasi dua
arah, 4 membina hubungan relationship, 5 meningkatkan citra perusahaan, 6 mempromosikan.
Hasil yang dapat diperoleh dari tercapainya peran public relatios adalah BPJS Ketenagakerjaan menjadi banyak dikenal oleh masyarakat.
Proses penyampaian informasi melalui kegiatan sosialisasi terkait Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan juga akan menciptakan sebuah
pemahaman dan kesadaran mengenai manfaat perlindungan sosial dan kesadaran hukum. Oleh karena itu, dengan adanya peran public realtions
tersebut dapat memberikan kontribusi bagi BPJS Ketenagakerjaan dan masyarakat luas serta tujuan dari sosialisasi dapat tercapai.