Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa BPJS Ketenagakerjaan menggunakan beberapa
media komunikasi dalam pelaksanaan kegiatannya. Media komunikasi yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
1 Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung merupakan komunikasi yang dilakukan dengan cara bertatap muka langsung. Komunikasi ini dilakukan
dimana komunikator dan komunikan saling berhadapan. Komunikasi langsung yang dilakukan di BPJS Ketenagakerjaaan
Gunungkidul Yogyakarta antara lain: rapat rutin, rapat insidental, sosialisasi rutin, sosialissi insidental, dan press conference.
2 Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bantuan media tertentu. Media tersebut
dapat berupa media cetak maupun media elektronik. Media yang digunakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta
diantaranya: a
Brosur Brosur adalah lembaran kertas promosi terkait informasi
pendaftaran, program, serta manfaat program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi masyarakat khususnya tenaga kerja.
b Telepon
Telepon merupakan media komunikasi yang digunakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta guna
menyampaikan dan menerima informasi singkat secara cepat. Telepon ini menggunakan jaringan telekomunikasi. Adapun
nomor telepon
BPJS Ketenagakerjaan
Gunungkidul Yogyakarta yaitu 0274 2910065 atau faximile 0274
2910065. c
Surat resmi Surat adalah sarana komunikasi yang sudah ada sejak dahulu.
Surat resmi ditandai dengan adanya kepala surat berupa logo dan nama lembaga serta adanya tandatangan Kepala BPJS
Ketenagakerjaan. Surat resmi digunakan untuk menjalin komunikasi dengan lembaga perusahaan lain, masyarakat,
dan intansi yang bersangkutan. d
E-mail Media lain yang digunakan juga melalui email atau surat
elektronik. Email
BPJS Ketenagakerjaan
yaitu www.carebpjsketenagakerjaan.go.id
e Website
Guna meningkatkan
penyebaran informasi
BPJS Ketenagakerjaan juga menggunakan website. Alamat website
BPJS Ketenagakerjaan yaitu: www.bpjsketenagakerjaan.go.id
d. Bentuk Kegiatan Humas dalam Sosialisasi Program Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan
Humas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gunungkidul Yogyakarta melakukan fungsi sebagai komunikator dengan publiknya. Secara
struktural, humas dalam menjalankan fungsi ini menghubungkan pihak eksternal dan internal instansi. Sejalan dengan transformasi PT
Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, humas semakin diperlukan untuk penyebaran informasi terutama dalam penyelenggaraan
Program Jaminan Sosial ketenagakerjaan. Pemahaman
publik sangat
diperlukan untuk
mendukung berjalannya Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Oleh karena
itu, sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang mendukung jalannya Program
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dalam sosialisasi, humas BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta melakukan berbagai
kegiatan sesuai tugas dan humas pemerintah yaitu memberikan informasi tentang kebijakan mengenai Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dan menginformasikan serta memberikan pengertian kepada
masyarakat mengenai
Program Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan dan menginformasikan kepada masyarakat tentang
perundang-undangan, peraturan-peraturan yang mengatur tentang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan serta hubungannya dengan BPJS
Ketenagakerjaan sebagai satu-satunya badan yang menyelenggarakan
Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan terutama bagi tenaga kerja
non PNS.
Sebelum melakukan
sosialisasi Program
Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta selalu mengadakan rapat-rapat tertentu terkait dengan berbagai
kebijakan yang harus dilaksanakan. Dalam rapat-rapat internal yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta
tersebut, keputusan yang diambil merupakan keputusan kolektif. Semua pihak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, bukan humas saja yang
bertanggungjawab, karena pada umumya semua keputusan dilakukan secara bersama.
Diantara beberapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta terdapat kegiatan yang
sudah terjadwal sesuai dengan rencana kerja anggaran dan kegiatan yang bersifat insidentiil. Untuk kegiatan yang sesuai rencana kerja
anggaran, keputusan biasanya dibuat di awal tahun secara rutin sesuai plan of action yang sudah ditentukan bersama. Sedangkan, untuk
kegiatan yang insidentil, misalnya dalam peresmian sesuatu, humas mengundang pihak eksternal dan masyarakat serta media untuk
melakukan press conference. Hal ini merupakan tanggungjawab humas sebagai pihak yang berhubungan dengan pihak eksternal, namun
biasanya tetap membentuk tim yang melibatkan semua unsur yang terkait
dengan materi
untuk bermusyawarah.
Hal tersebut