1. Terpeliharanya dan terbentuknya saling pengertian Aspek
Kognisi Tujuan pubic relations adalah membuat publik dan organisasi
lembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan
demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling mengenal dan saling
mengerti. 2.
Menjaga dan membentuk saling percaya Aspek Afeksi Sikap
saling percaya
keberadaannya masih
bersifat tersembunyi, yakni ada pada keyakinan seseorang publik
terhadap kebaikanketulusan orang lain organisasilembaga dan juga pada keyakinan organisasi lembaga terhadap
kebaikan ketulusan publiknya. 3.
Memelihara dan menciptakan kerjasama Aspek Psikomotoris Bantuan dan kerjasama sudah dalam bentuk perilaku atau
termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu. Aspek psikomotoris dapat dilihat dari usaha humas sebagai wakil
organisilembaga untuk senantiasa terbuka terhadap pers yang menginginkan fakta, tidak mempersulit kerja pers dalam
mendapat infoemasi dan menghubungi sumber berita. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
public relations adalah menciptakan saling pengertian, saling
percaya, kesan positif terhadap publik serta membangun hubungan baik dengan berbagai pihak luar atau kalangan yang terkait.
e. Pengertian Publik dalam Public Relations
Berbicara mengenai public relations tentunya tidak terlepas mengenai publik organisasi. Seorang public relations pasti akan
selalu berhubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai kaitan kepentingan dengan organisasi tempatnya bekerja. Adanya publik
organisasi menjadi faktor utama sebagai khalayaknya sekaligus memberikan gambaran tentang rencana dan kegiatan dari sebuah
organisasi. Pada dasarnya publik merupakan khalayak sasaran
komunikasi yang disebut juga stakeholders. Stakeholders sendiri adalah kelompok yang memiliki kepentingan dalam aktivitas
organisasi dan karena memliki kepentingan, maka kelompok- kelompok
tersebut mempengaruhi
atau dipengaruhi
oleh pencapaian sebuah organisasi. Menurut Lena Satlita 2002: 20
“Publik khalayak adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal
maupun eksternal”. Apabila ditinjau, kehadiran publik sebuah organisasi baik internal maupun eksternal sangat penting dan
memiliki keterkaitan erat dengan pencapaian keberhasilan organisasi. Untuk itu, perlu membina hubungan baik dengan
publiknya.
F. Rachmadi 1996: 8 mengemukakan bahw a ”public”
dalam public relations adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran kegiatan public relations, artinya kelompok yang harus
senantiasa dihubungi dalam rangka pelaksanaan fungsi public relations.
Pelaksanaan public relations tidak terlepas dari adanya peran publik. Publik sebagai pelaku kegiatan dan kepentingan yang
sama tentunya dapat berada pada tempat yang berbeda sehingga muncul pembagian publik baik menurut wilayah maupun sasaran
kegiatan public relations. Onong Uchjana Effendi 1993: 132 dalam mengartikan publik melihat dua segi yaitu:
Secara geografis publik dapat diartikan sebagai jumlah orang yang berkumpul bersama-sama di sutu tempat
tertentu. Maka terjadilah pembagian publik menjadi publik nasional, regional, dan lokal. Secara psikologis publik
menjadi orang-orang yang sama-sama menaruh perhatian terhadap suatu kepentingan yang sama tanpa ada sangkut
paut terhadap tempat dimana mereka berada.
Publik sebagai sasaran public relations dapat dibedakan menurut berbagai hal. Pembagian tersebut dapat dibedakan atas
wilayah, skala prioritas bagi perusahaan, kepentingan, serta aktivias publik bagi lembaga atau organisasi yang dituju. Rhenald
Kasali 1994: 11 menyebutkan pembagian publik dalam ruang lingkup public relations berdasarkan karakteristiknya adalah
sebagai berikut: 1.
Publik Internal dan Publik Eksternal