Upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam Menghadapi Kendala

Dalam menghadapi kendala yang ada, pihak BPJS akan lebih menfokuskan pada konten yang akan disampaikan serta target yang akan dicapai. Untuk mencapai target tersebut yaitu dengan cara melihat orang-orang yang menjadi sasaran segmentasinya seperti apa, kemudian memilih orang-orang yang segmentasinya dapat menunjang target perusahaan. Jadi, dari segmentasi yang luas, akan pilih dan nantinya terdapat skala prioritas. Seperti diungkapkan oleh staff pemasaran BPJS Ketenagakerjaan bahwa : “Hal ini dilakukan karena kita belum memiliki banyak tenaga dan waktu, sehingga untuk sosialisasi saat in i masih memfokuskan target” Anas Taufan, dalam wawancara 16 Juni 2016. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta lebih menekankan pada skala prioritas. 2 Keterbatasan Sumber Daya Manusia Upaya yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan kedua yakni mengenai keterbatasan sumber daya manusia membuat prioritas target merupakan hal yang diperhatikan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan, sehingga dalam melakukan sosialisasi biasanya memilih orang-orang yang mudah dijangkau terlebih dahulu karena keterbatasan sumber daya manusia untuk melakukan sosialisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan berikut: BPJS sebagai instansi yang baru saja bertransformasi tentunya masih menggiatkan sosialisasi sebagai penyebaran informasi. Ditambah lagi kerjasama dengan berbagai instansi dan organisasi lain serta kegiatan daerah yang bersifat insidental mengharuskan kegiatan sosialisasi juga harus rutin dilakukan. Namun, dengan keadaan sumber daya manusia yang terbatas kami tetap memilih dan memilah sasaran ataupun kegiatan yang sekiranya menjadi skala prioritas kepesertaan kami. Acep Dwi Yuniman, dalam wawancara 16 Juni 2016. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwasannya memang segala bentuk sosialisasi menjadi kebutuhan masyarakat maupun pihak BPJS Ketenagakerjaan. Disisi lain, BPJS Ketenagakerjaan sebagai instansi yang baru saja bertransformasi tentunya masih terus melakukan sosilisasi dalam memperluas informasi. Sementara itu, keadaaan sumber daya manusia yang terbatas juga menjadi hal yang harus diprioritaskan dalam setiap kegiatan. Oleh karena itu, untuk ememenuhu tanggungjawab dan target kepesertaan tersebut BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta memprioritaskan sasaran yang dapat memberikan dampak kepesertaan lebih besar. 3 Batasan Budaya Sebagai upaya untuk meminimalisir kurangnya pemahaman masyarakat Gunungkidul Yogyakarta akibat adanya batasan budaya, pihak BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi dan membantu dalam kegiatan sosialisasi. Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Bapak Uus Supriyadi selaku bidang pemasaran BPU dalam wawancara 16 Juni 2016 bahwa : Sampai saat ini memang kondisi sumber daya manusia yang ada terutama di bagian kehumasan sebagaian besar bukan berasal dari tanah Jawa sehingga dalam melaksanakan sosialisasi di Gunungkidul kami mengikut sertakan tokoh masyarakat setempat yang sebelumnya kami bina terlebih dahulu untuk membantu melakukan kegiatan soialisasi. Upaya yang sampai saat ini masih dilakukan dalam menghadapi hambatan adanya batasan budaya tersebut, pihak BPJS Ketenagakerjaan Gunungkidul Yogyakarta mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat. Sebelum kegiatan sosialisasi dilakukan diberikan pembinaan dan arahan terlebih dahulu mengenai kontes atau informasi yang akan disampaikan dalam sosialisasi. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan pemahaman khususnya warga masyarakat Gunungkidul.

B. Pembahasan

1. Kedudukan Humas

Humas public relations merupakan bagian yang penting dalam suatu organisasi. Keberadaan dan posisinya sangat berpengaruh dalam kegiatan manajemen. Dalam hal ini humas menjadi pihak saluran penghubung semua kepentingan yang ada di sutu lembaga tersebut. Fungsi humas secara struktural dalam organisasi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan atau organisasi, sekaligus terkait langsung dengan fungsi top manajemen. Kehadiran fungsi humas public relations dalam sistem manajemen suatu lembaga atau organisasi sudah selayaknya dilakukan secara optimal. Fungsi kehumasan itu diharapkan berhasil apabila berada dibawah pimpinan atau mempunyai hubungan langsung dengan pimpinan tertinggi pengambil keputusan pada suatu lembaga tersebut. Dalam struktur organisasi fungsi humas adalah menyelenggarakan arus komunikasi, mengelola dan melayani informasi baik dari dan bagi publik internal perusahaan serta publik eksternal perusahaan. BPJS Ketenagakerjaan sebagai sebuah badan publik baru yang menangani Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diresmikan 1 Januari 2014 dan baru dikenal oleh masyarakat tentunya sangat membutuhkan posisi humas. Posisi humas tersebut sebaiknya diletakkan setara dengan manajemen, karena keberadaan dan posisi humas sangat menentukan bagi kinerja humas itu sendiri. Tanpa posisi yang strategis dan tidak adanya departemen humas tersendiri membuat tugas-tugas yang dimiliki oleh humas menjadi tidak efektif. Berdasarkan struktur di tingkat Pusat Nasional, humas BPJS terletak pada bagian yang cukup jauh dengan top manajemen. Humas BPJS Ketenagakerjaan pusat dikelola oleh bagian hukum, komunikasi, dan hubungan antar lembaga. Hal tersebut memperlihatkan bahwa letak humas di BPJS Ketenagakerjaan pusat belum sesuai dengan letak bagian humas yang ideal, meskipun fungsi humas sendiri dilaksanakan oleh sub