2.3.5.3 Model Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini di Indonesia
Model secara kaffah dimaknai sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal. Pendidikan untuk anak usia dini
merupakan masa pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu
dikembangkan secara optimal. Ada banyak model pembelajaran di PAUD, namun yang terpenting dalam mengembangkan model pembelajaran harus memperhatikan
karakteristik anak dan kompetensi yang akan dicapai, interaksi dalam pembelajaran, alatmedia, dan evaluasipenilaian.
Pendekatan pembelajaran anak usia dini di indonesia adalah sebagai berikut: 2.3.5.3.1
Pengembangan Nilai-nilai Moral dan Agama Pembalajaran pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus dalam kegiatan sehari-hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan nilai-nilai agama serta sosial agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian.
2.3.5.3.2 Bermain Sambil Belajar dan Belajar Melalui Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di PAUD. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam
suasana yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, untuk materibahan, dan media yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak. Melalui bermain anak diajak
untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan lingkungan anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak, ketika bermain
anak membangun pengertian dengan pengalamannya.
2.3.5.3.3 Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang Anak
Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individu. Pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan
anak, dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara yang sederhana kerumit, kongkrit ke abstrak, gerakan ke verbal dan dari keakuan ego ke rasa
sosial. Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak yaitu Pembelajaran dengan memahami karakteristik perkembangan anak dengan memberikan kontribusi terhadap
pendidik untuk merancang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan pembelajaran serta mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.
2.3.5.3.4 Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak. Anak usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk
mengoptimalkan perkembangan kebutuhan anak. Berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan anak secara psikologis, nilai-nilai
agama, penerapan disiplin, sosial emosional, bahasa, kognitif, seni serta lingkungan sosial budaya dimana anak tinggal.
2.3.5.3.5 Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan
lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sedehana, media yang mudah dan murah untuk didapat, aman serta
menarik. Pembelajaran tematik yaitu model pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada anak.
Pembelajaran terpadu sebagai konsep Integrated teaching and learning, Integrated curiculum approach, a coherent curiculum approach artinya terlahir dari
kurikulum terpadu yaitu anak dapat mengeksplorasi pengetahuannya kedalam berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkungan mereka
Depdiknas, 2006: 5. 2.3.5.3.6
Kegiatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan PAKEM
Proses pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan menyenangkan dapat dilakukan anak usia dini yang disiapkan oleh pendidikan melalui kegiatan yang menarik
dan menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengenalan pembelajaran dilakukan secara
demokrasi, mengingat PAUD merupakan subjek dalam proses pembelajaran, anak dapat berinteraksi dengan mudah.
Pembelajaran anak usia dini dilaksanakan dengan cara:
Learning by Playing, pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak, hands on
experience, dimana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung.
Learning by stimulating, pembelajaran ini menitikberatkan pada stimulasi perkembangan
anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Learning by modelling, pembelajaran dimana anak meniru orang dewasa atau teman
dilingkungannya. Anak belum dapat memfilter atau membedakan model peniruan yang dilakukan tersebut merupakan perilaku baik atau buruk.
2.3.5.3.7 Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan anak
untuk dapat menolong diri sendiri, disiplin, dan memperoleh kemampuan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup.
2.3.5.3.8 Pembelajaran yang Bermakna
Kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak agar pembelajaran bermakna, sehingga perlu memanfaatkan berbagai media bahan alam, bahan sisa, bahan
sintetik, dan sumber belajar dari lingkungan sekitar yang disediakan oleh pendidik. 2.3.5.3.9
Pembelajaran Mediatif Pembelajaran mediatif yaitu pembelajaran dengan memberikan mediatif yang
dirancang dan dikembangkan guru sehingga pengetahuan siswa dapat dikontruksikan dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus-menerus dan setiap kali terjadi
rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru dikembangkan dari teori
konstruktivistik.
Model pembelajaran AUD di Indonesia merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif
melalui pengembangan nilai-nilai moral agama, berprinsip bermain sambil belajar belajar melalui bermain, pembelajaran yang berorientasi pada tumbuh
kembang dan kebutuhan anak, menggunakan pendekatan tematik, pembelajaran aktif, kreatif, efektif menyenangkan, mengembangkan kecakapan hidup,
bermakna dan mediatif
2.3.6 Pembelajaran Untuk Mengaktifkan Anak