hebat dan teknik yang menyenangkan hanyalah sekedar ide dan teknik tidak akan ada artinya jika tidak diterapkan.
Aktif dalam pembelajaran pada dasarnya mengajak anak untuk berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat perbedaan pembelajaran aktif dan pasif
menurut De Poter dan Hernacki adalah sebagai berikut.
Tabel. 2.3 Pembelajaran Aktif dan Pasif Menurut De Poter dan Hernacki Belajar aktif
Belajar pasif
Belajar apa saja dari setiap situasi Tidak dapat melihat adanya potensi belajar
Menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan sendiri
Mengabaikan kesempatan
untuk berkembang dari pengalaman belajar
Mengupayakan agar semua terlaksana Membiarkan segalanya terjadi
Berdasar pada kehidupan Menarik diri dari kehidupan
2.3.6.1 Model Pembelajaran Untuk Merangsang Aktivitas Anak Usia Dini
Model pembelajaran untuk merangsang aktivitas anak usia dini Menurut Septi adalah sebagai berikut:
1 Permainan dilakukan tidak terlalu lama 15-30 menit perhari 2 Menggunakan metode “porsi kecil tetapi terus-menerus continue
3 Adanya penghargaan Reward 4 Mengulang kembali pembelajaran apabila masih banyak kesalahan
5 Menggunanak media yang menyenangkan dan menarik bagi anak
Pembelajaran untuk mengaktifkan anak merupakan segala kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran
agar anak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajar dari setiap situasi, menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan sendiri, mengupayakan
agar semua terlaksana berdasar pada kehidupan
Pembelajaran berpusat pada anak bersifat strategis dan inovatif, strategis karena memfasilitasi siswa aktif dalam pembelajaran yang mengembangkan potensi
dirinya, dan menempatkan anak sebagai subyek yang bertanggung jawab atas proses pembelajaran, hal ini dikenal dengan istilah active learningStudent Centre Learning
cara belajar siswa aktif yang dikembangkan oleh Cony R. Semiawan. Inovatif, karena anak tidak terikat oleh belajar kelas, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi
mewujudkan prinsip “manusia memproduksi dirinya sendiri dalam pengalaman realitas sosial” sehingga anak mempunyai proses pengalaman untuk belajar bagaimana cara
belajar yang akan menjadi pedoman sepanjang hayat.
2.3.6.2 Konsep Pembelajaran yang Dapat Mengaktifkan Anak
Konsep pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak adalah sebagai berikut: 1 Pembelajaran merupakan proses aktif anak yang mengembangkan potensi dirinya.
Anak dilibatkan kedalam pengalaman yang difasilitasi guru sehingga anak mengalir
Model pembelajaran untuk merangsang aktivitas AUD merupakan pendekatan pembelajaran yang bersifat strategis memfasilitasi siswa aktif dalam pembelajaran
yang mengembangkan potensi diri, menempatkan anak sebagai subyek yang bertanggung jawab atas proses pembelajaran dan inovatif anak tidak terikat oleh
belajar kelas, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi memproduksi dirinya sendiri dalam pengalaman realitas sosial yang akan menjadi pedoman sepanjang
hayat.
Konsep pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak adalah
rancangan pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif untuk mengembangkan potensi
dirinya yang bersumber dari realitas sosial dalam proses pengalaman anak mengingat, menyimpan, memproduksi informasi, gagasan yang memperkaya
kemampuan dan karakter anak untuk memperoleh inspirasi yang menantang dan memotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri.
dalam pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta mendorong keterlibatan siswa.
2 Pengalaman aktivitas siswa harus bersumber dengan relitas sosial. Pengalaman praktik itu berupa kegiatan berkomunikasi, kerjasama, mengambil keputusan,
memecahkan masalah dan menghargai prestasi. 3 Dalam proses pengalaman anak memperoleh inspirasi dari pengalaman yang
menantang dan memotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri. 4 Pengalaman proses pembelajaran merupakan aktivitas mengingat, menyimpan, dan
memproduksi informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan dan karakter anak.
Pembelajaran aktif berlangsung ketika anak-anak berinteraksi dengan temannya ketika mengembangkan pengetahuan, anak terlibat dalam aktivitas mengamati,
mengklasifikasi, mencari
hubungan, membuat
hipotesis, menginterprestasi,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan secara sederhana. Kegiatan tersebut dapat berupa diskusi sederhana yang bersumber dari:
1 Pikirangagasan anak 2 Masalah yang belum diselesaikan
3 Tanggapan positif akan gagasan 4 Berbagi kasusmasalahpengalaman dalam kehidupannya
5 Pendapat hangatkontroversional dan hangat yang sedang terjadi Selain diskusi juga dapat dilakukan pembelajaran project of inquiry atau
penugasan dan gamespermainan. Permainan merupakan hiburan yang menyenangkan dan menantang dengan skenario yang dibuat oleh guru. Pelaksanaan permainan,
keberhasilan atau kegagalannya menjadi pengalaman yang aturannya diketahui anak. Proses pengalaman dari setiap kejadian dalam permainan menjadi bahan analisis dan
pengambilan kesimpulan.
2.3.7 Indikator Tingkat Keaktifan Anak