76
Y n
ni Y
y CVw
i i
2
− =
∑
dan C Y
N Y
y Vuw
i i
∑
− =
2
25
Keterangan : ni
: jumlah populasi penduduk daerah i KabupatenKota n
: jumlah populasi penduduk Provinsi yi
: PDRBK daerah i KabupatenKota Y
: PDRBK Provinsi N
: Jumlah daerah KabupatenKota
Pada penelitian ini untuk mengetahui dampak kebijakan desentralisasi fiskal terhadap distribusi pendapatan di setiap kabupaten digunakan perhitungan
koefisien variasi CV dengan formula . CV
= sX 25
Keterangan : CV
: koefisien variasi dari PDRBK s :
standar deviasi
X : rata-rata PDRBK
4.3.2. Tahapan Membangun Model
Model ekonometrika merupakan gambaran dari hubungan masing-masing variabel penjelas explanatory variables dan variabel endogen endogenous
variables khususnya menyangkut tanda dan besaran sign and magnitude dari
penduga parameter yang sesuai dengan harapan teoritis. Model ekonometrika yang baik haruslah memenuhi tiga kriteria yaitu : 1 kriteria teori ekonomi
77 theoritically meaningful yang menyangkut tanda; 2 kriteria statistika yang
dilihat dari derajat ketepatan goodness of fit yang dikenal dengan koefisien determinasi R
2
dan nyata secara statistika yang menyangkut uji statistiknya; dan 3 kretria a menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang
dibutuhkan seperti unbiasedness, consistency, sufficiency, dan efficiency. Statistik D
h
adalah salah satu kriteria ekonometrika yang digunakan untuk menguji apakah dipenuhi asumsi autocorrelation Koutsoyiannis, 1977.
Model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu dibangun berdasarkan kerangka teori ekonomi, studi terdahulu yang diharapkan mampu menunjukkan
keterkaitan kinerja fiskal dan kinerja perekonomian daerah yang di dalamnya termasuk kinerja sektor pertanian secara sederhana dan jelas. Tahapan
membangun model diawali dengan suatu fenomena ekonomi yang dihepotesiskan terjadi akibat diberlakukannya konsep pemerintahan yang baru yang disebut
dengan otonomi daerah yang luas di mana secara bersamaan penyerahan kewenangan kepada daerah diiringi juga dengan kewenangan dalam hal keuangan
yang disebut desentralisasi fiskal. Tahapan membangun model disajikan pada Gambar 6.
Untuk dapat menangkap fenomena desentralisasi fiskal dan keterkaitannya dengan perekenomian antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu, maka
model disusun dalam suatu sistem persamaan atau persamaan simultan dengan mengintegrasikan sektor produksi atau sisi penawaran agregat, dan investasi dari
sisi permintaan agregat menggunakan data cross section-time series pool data dari 3 Kabupaten dan Kota dari tahun 1993 sampai dengan 2003. Model dibuat
dalam persamaan simultan dengan alasan jumlah persamaan cukup banyak dan terdapat keterkaitan antar persamaan dalam model.
78
Gambar 6. Tahapan Membangun Model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu
Pemberlakuan UU no.221999 dan UU no.251999 yang diperbaharui dengan UU no. 322004 tentang
Pemerintah Daerah dan dan no. 332004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Masalah dan Tujuan Penelitian
Kerangka Pemikiran
Model Perekonomian Daerah Provinsi Bengkulu
Spesifikasi Model
Identifikasi dan Estimasi Model
Evaluasi Validasi
Model
Aplikasi Model Teori Ekonomi dan
konsep-konsep yang terkait
Kajian terhadap studi terdahulu yang relevan
• Variabel yang relevan
• Hipotesis tanda dan besaran
• Sistem persamaan simultan
Pooled data Cross section time series
Kriteria : • Ekonomi
• Statistika • Ekonometrika
• Analisis Struktural
• EvaluasiAnalisis Kebijakan
• Ramalan
79
4.3.3. Kerangka Model Perekonomian Daerah