Perekonomian, kekuasaan pengeluaran dan pajak pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian diatur secara tegas dalam Seventh Scedule of the Constitution.
Beberapa hasil penelitian Rao dalam Bird and Vaillancourt 2000 di India : 1. Sistem transfer mampu meningkatkan pelayanan di seluruh pelosok negara.
2. Sistem pengaturan pengelolaan fiskal intrapemerintahan telah berhasil memperbaiki tingkat pemerataan, dan berhasil melembagakan sistem yang
dapat bekerja menyelesaikan isu-isu sosial dan lingkungan. 3. Di samping peningkatan penerimaan daerah, diperkirakan desentralisasi di
Indonesia juga akan meningkatkan provisi jasa pelayanan umum bagi masyarakat lokal. Awal analisis telah diindikasi bahwa alokasi pengeluaran
pemerintah daerah untuk pelayanan umum belum mencukupi, setelah itu hasil dari desentralisasi akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan tidak
hanya meningkatkan pengeluaran bagi aparat pemerintahan.
2.4.4. Penelitian yang Berkaitan dengan Aspek Metode dan Tujuan Penelitian
Studi lain tentang Pengaruh Infrastruktur terhadap Penawaran Tanaman Pangan di Jawa dilakukan oleh Hartoyo 1994, menyimpulkan bahwa : 1
besarnya tambahan pengeluaran untuk irigasi tidak diikuti peningkatan produksi yang sebanding; 2 peningkatan infrastruktur jalan menyebabkan peningkatan
produksi tanaman pangan dan perekonomian pedesaan; 3 peningkatan pengeluaran riset akan meningkatkan produksi padi, kedele, kacang tanah, dan ubi
kayu, sementara ubi jalar produksinya turun; dan 4 peningkatan harga pupuk, peningkatan panjang jalan, dan peningkatan pengeluaran riset memberikan dampak
positif terhadap produksi tanaman pangan.
Studi-studi terdahulu tentang kinerja makroekonomi dengan sistem persamaan simultan antara lain yang ditulis Hanani 2000. Model mikro-makro
ekonomi Indonesia menggunakan persamaan simultan mampu membangun model mikro-makro ekonomi Indonesia yang mengintegrasikan aspek mikro dan makro
serta keterkaitan antar pasar domestik dan pasar dunia. Hasil kesimpulannya dapat mengevaluasi dan meramalkan kinerja perekonomian Indonesia di masa
mendatang, meramalkan goncangan eksternal maupun internal, dan mampu memberikan alternatif kebijakan yang digunakan untuk memulihkan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Suatmodjo 2000 melalukan simulasi kebijakan Liberalisasi Perdagangan
dan menyimpulkan bahwa dihilangkannya restriksi ekspor kayu bulat dan gergajian justru meningkatkan kesejahteraan domestik. Selain itu dalam penelitiannya juga
mampu meramalkan dampak berbagai kebijakan perdagangan untuk beberapa tahun mendatang. Dengan model sistem persamaan persamaan simultan penulis
mampu mengamati prilaku industri kayu maupun prilaku perdagangan beberapa tahun, serta meramalkan kebijakan-kebijakan perdagangan tahun mendatang.
Salah satu hasil penelitian Safrida 1999 menggunakan persamaan simultan menunjukkan bahwa dampak kebijakan upah minimum dan kebijakan
makroekonomi memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di mana terjadi peningkatan yang cukup berarti pada besaran variabel-variabel permintaan
agregat. Dari sisi penawaran agregat terlihat bahwa permintaan tenaga kerja lebih besar dibandingkan dengan penawaran tenaga kerja, sehingga pada kondisi ini
Indonesia dapat mengatasi masalah pengangguran.
Aspek penelitian-penelitian terdahulu khususnya penggunaan model Ekonometrika telah banyak digunakan, namun karena karakteristik Provinsi
Bengkulu yang berbeda dengan Provinsi lain, maka dalam penelitian ini akan memiliki tujuan yang berbeda, di samping itu penelitian terdahulu analisisnya
belum mengkaitkan dengan sektor-sektor produktif di daerah. Oleh karena itu pada penelitian ini akan mencoba melengkapi kekurangan tersebut di antaranya
pengaruh pengeluaran pembangunan sektor pertanian dan infrastruktur terhadap produksi sektor pertanian, dan investasi di daerah.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Teori 3.1.1. Produk Domestik Regional Bruto
Variabel makroekonomi paling penting adalah produk domestik bruto PDB atau gross domestic product GDP yang merupakan pendapatan nasional.
GDP mengukur output barang dan jasa total suatu negara dan pendapatan totalnya. Pendapatan daerah merupakan bagian dalam penghitungan pendapatan
nasional, di mana pendapatan nasional merupakan total dari pendapatan daerah di seluruh Indonesia Sukirno, 2000.
Pendapatan daerah merupakan variabel penting untuk dianalisis dalam perencanaan suatu daerah. Dari sisi produksi, Produk Domestik Regional Bruto
PDRB merupakan total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah pada jangka waktu tertentu. Produksi barang dan jasa tersebut
dihasilkan oleh sektor-sektor produksi Sukirno,2000. Berdasarkan pendekatan produksi, nilai PDRB dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut :
1
Keterangan : Yi
= Nilai produksi output sektor-sektor perekonomian mulai dari sektor ke- i sampai sektor ke- n.
t = tahun pengamatan
Output untuk barang dan jasa suatu perekonomian, PDRB-nya tergantung pada : jumlah input yang disebut faktor-faktor produksi, dan kemampuan untuk
mengubah input menjadi output, sebagaimana ditunjukkan dalam fungsi produksi.
∑
=
n i
t Yi
t PDRB