IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Provinsi Bengkulu meliputi Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, dan
Kota Bengkulu. Sedangkan Kabupaten yang baru dimekarkan tahun 2001 dan 2004 yaitu Kabupaten Muko Muko, Kabupaten Kaur, Kabupaten Lebong,
Kabupaten Kepahyang, dan Kabupaten Tais tidak diambil sebagai lokasi penelitian karena keterbatasan data.
Lokasi penelitian ditetapkan di daerah karena desentralisasi fiskal akan mempengaruhi kinerja perekonomian daerah, di mana sebelumnya pemerintah
daerah tergantung pada pemerintah pusat sentralisasi fiskal kemudian berubah dengan diserahkannya tanggung jawab pusat ke daerah untuk mengatur dan
bertanggung jawab terhadap pemerintahan dan perekonomian. Desentralisasi fiskal yang sedang dilaksanakan diharapkan dapat mempercepat pemulihan
ekonomi dan mempercepat terwujudnya pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari berbagai sumber antara lain Badan Pusat Statistik BPS Nasional, BPS Provinsi Bengkulu,
BPS Kabupaten dan Kota, Bappeda Kabupaten dan Kota, Departemen Keuangan, Bank Indonesia wilayah Bengkulu, dan insatansi lain yang terkait dalam
penelitian ini. Data yang diambil mulai tahun 1993 sd tahun 2003 pada seluruh
74 Kabupaten dan Kota serta data Provinsi Bengkulu yang merupakan data panel
pool data atau gabungan data deret waktu time series dan cross section. Jenis data panel memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis data
time series dan cross section. Karena dalam data panel terdapat unsur time series
dan cross section maka dalam model yang dibangun akan terdapat pengaruh waktu dan keragaman antar unit analisis dalam penelitian ini adalah Kabupaten
dan Kota secara bersamaan. Bentuk umum persamaan menggunakan data panel adalah Judge, et al 1982; Greene, 2003 dalam Sumedi, 2006.
it kit
k K
k i
it
X y
ε β
β
+ +
=
∑
=2 1
14
ß
1i
merupakan konstanta yang di dalamnya menangkap pengaruh waktu dan keragaman antar unit analisis. Jika tidak ada keragaman antar sampel baik
secara cross section maupun time series, atau ß
1i
tidak berkorelasi dengan X
it
maka pool data yang diduga dengan OLS tidak menjadi bias. Namun jika terdapat korelasi antara
ß
1i
dan X
it
maka estimasi OLS menjadi bias, sehingga dalam model persamaan pengaruh time series dan cross section perlu diakomodir. Untuk
menangkap pengaruh cross section perlu memasukkan variabel pembeda seperti lokasi, jenis kelamin, umur, dsb sehingga bentuk persamaannya menjadi
it kit
k K
k jt
ij n
j it
X D
y ε
β β
+ +
=
∑ ∑
= =
2 1
15
75 D
jt
adalah dummy yang menunjukkan keragaman prilaku dari unitgrup analisis. Hal yang sama bila dalam model dimasukkan pengaruh waktu sehingga
persamaannya menjadi
it kit
k K
k jt
ij n
j l
T l
it
X D
y ε
β β
γ +
+ +
=
∑ ∑
∑
= =
= 2
1 1
16
Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh unit analisis dan waktu digunakan dummy Kabupaten dan dummy sebelum dan sesudah desentralisasi
fiskal.
4.3. Metode Analisis Data 4.3.1. Indeks Williamson