8.1.2. Kabupaten Rejang Lebong
Ramalan tanpa simulasi kebijakan simulasi peramalan dasar di Kabupaten Rejang Lebong pada Tabel 49 menunjukkan bahwa penerimaan pajak
daerah dari tahun 2007 - 2010 meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan yang semakin menurun dari 9.91, 11.02, 10.41, dan rata-rata pertumbuhan
sebesar 10.44. Demikian juga dengan penerimaan retribusi memiliki kecenderungan yang meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan yang semakin
menurun dari 13.17, 11.49, 10.21 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11.62.
Pertumbuhan penerimaan pajak dan retribusi berdampak pada peningkatan PAD dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun 10.72. Hal yang sama terjadi
pada kapasitas fiskal daerah yang menunjukkan pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 6.99. Peningkatan PAD berdampak pada penerimaan Dana Alokasi
Umum DAU yang menunjukkan pertumbuhan setiap tahun menurun sebesar -2.71, -2.52, -2.43, dan rata-rata pertumbuhan -2.55. Kondisi ini
mengindikasikan tujuan desentralisasi fiskal tercapai di mana untuk setiap daerah diharapkan dapat meningkatkan aktifitas ekonomi PDRBS yang selanjutnya
dapat meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi serta PAD, sehingga DAU yang merupakan transfer pusat setiap tahunnya diharapkan semakin menurun. Hal
ini tidak sejalan dengan kenyataan yang ada bahwa penerimaan DAU berdasarkan rumus DAU akan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk,
jumlah penduduk miskin, jumlah pegawai negri, adanya kenaikan gaji pegawai, meningkatnya indeks harga.
Tabel 49. Hasil Ramalan Variabel Endogen tanpa Alternatif Kebijakan Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2007 – 2010
Variabel Endogen Satuan
Tahun Δ
2007 2008 2009 2010
Kinerja Fiskal Daerah : Pajak Daerah TXD
Retribusi Daerah RETD Pendapatan Asli Daerah PAD
Dana Alokasi Umum DAU Bagi Hasil Pajak BHTX
Bagi Hasil bukan Pajak BHNTX Total Bagi Hasil TBHS
Transfer TRNF Total Penerimaan Daerah TPD
Kapasitas Fiskal Daerah KPFD Pengeluaran Rutin GRTN
Pengel SS Tan pangan GPTP PengelSS Perkebunan GPPB
Pengel SS Peternakan GPPT Pengel SS Perikanan GPPI
Pengel S Pertanian GPSP Pengel S Industri GIND
Pengel S Pertambangan GTBG Pengel S Infrastruktur GINFR
Total Pengeluaran Pembangunan GPBG
Total Pengeluaran Daerah TGD Kesenjangan Fiskal KSFD
Kinerja Perekonomian Daerah Produksi Tan Pangan TQTP
Produksi Perkebunan TQPB Produksi Peternakan TQPT
Produksi Perikanan TQPI Produksi Pertanian TQSP
Produksi Industri TQIND Produksi Pertambangan TQTBG
Produksi Pariwisata TQWS Produksi Jasa TQJS
PDRBS Tenaga Kerja Pertanian TKSP
Tenaga Kerja Tambang TKTBG Tenaga Kerja Industri TKIND
Total Tenaga Kerja TTKD Kredit Investasi INVSW
Investasi Industri INVIND Penggangguran UND
Pendapatan Disposibel YD PDRB per kapita PDRBK
Pertumbuhan Ekonomi GRWT Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Juta Rp Juta Rp
Orang Orang
Orang Orang
Juta Rp Juta Rp
Orang Juta Rp
Juta Rp orangTh
1 799.71 4 390.63
7 246.49 75 510.68
7 473.33 405.94
7 879.27 89 014.72
105 433.84 15 125.76
82 876.88 898.49
188.12 414.83
424.57 1 926.01
170.02 225.02
9 691.58 34 796.27
117 673.15 102 547.39
547 898.31 50 653.88
18 712.18 12 972.03
630 236.40 22 650.34
2 083.66 24 373.18
446 909.98 1198388.12
194 450 1126
11 165 222 153
91 335.18 10 859.41
58 410 1196588.41
2.53
9.84
1 978.01 4 968.97
8 086.44 73 461.04
7 773.27 416.56
8 189.83 87 688.78
105 633.71 16 276.26
82 917.35 913.33
205.29 419.43
405.82 1 943.87
170.20 224.93
9 694.60 36 459.50
119 376.85 103 100.59
584 521.65 51 442.23
19 406.58 14 226.46
669 596.92 24 585.85
1 969.93 27 503.73
491 266.99 1287650.25
196 757 1022
12 301 225 809
99 093.45 11 904.99
73 625 1285672.24
2.69 7.44
2 195.92 5 540.06
8 958.74 71 611.59
8 024.92 431.33
8 456.26 86 518.92
106 022.02 17 415.00
83 129.60 931.60
218.49 425.41
392.84 1 968.35
170.78 225.66
9 709.31 38 142.27
121 271.88 103 856.88
621 114.52 52 284.34
20 095.98 15 530.76
709 025.60 26 660.12
1 873.79 30 744.70
532 784.06 1374407.34
198 264 902
13 394 228 606
106 379.57 12 911.65
91 399 1372211.43
2.84 6.73
2 424.51 6 105.61
9 836.20 69 871.01
8 240.31 448.88
8 689.18 85 424.44
106 490.84 18 525.38
83 422.29 950.65
229.30 432.07
384.54 1 996.56
171.55 226.73
9 729.55 39 834.83
123 257.11 104 731.73
657 696.63 53 167.41
20 779.54 16 883.48
748 527.06 28 858.21
1 798.28 34 069.77
572 818.56 1459983.20
199 306 772
14 476 230 918
113 389.83 13 903.03
111 361 1457558.69
2.98 6.22
10.44 1.62
10.72 -2.55
3.31 3.41
3.32 -1.36
0.33 6.99
0.22 1.90
6.83 1.37
-3.24 1.21
0.30 0.25
0.13 4.61
1.56 0.71
6.28 1.63
3.55 9.18
5.90 8.41
-4.79 11.81
8.63 6.80
0.83 -11.77
9.05 1.30
7.48 8.59
24.01 6.80
5.61 -13.84
Ramalan untuk pengeluaran pembangunan sektoral yaitu Pertanian, Industri, Pertambangan, dan Infrastruktur menunjukkan pertumbuhan yang semakin
meningkat masing-masing sebesar 1.21, 0.3, 0.25, dan 0.13. Hal ini akan berdampak pada peningkatan rata-rata pertumbuhan total pengeluaran
pembangunan maupun total penerimaan daerah masing-masing sebesar 4.62, 1.56. Meningkatnya pertumbuhan kapasitas fiskal daerah yang diikuti
peningkatan pertumbuhan total pengeluaran daerah mengakibatkan pertumbuhan kesenjangan fiskal daerah semakin besar yaitu rata-rata per tahun sebesar 0.71.
Rata-rata pertumbuhan kinerja perekonomian daerah khususnya PDRBS dan tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan positif, kecuali untuk sektor
Pertambangan menunjukkan pertumbuhan yang negatif karena ditutupnya aktifitas tambang emas di Rejang Lebong. Rata-rata pertumbuhan penyerapan
tenaga kerja meningkat sebesar 1.3, namun tingkat pengangguran menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi yaitu rata-rata pertumbuhannya sebesar 24.01.
Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja di Kabupaten Rejang Lebong belum mampu menampung jumlah angkatan kerja yang tersedia sehingga
diperlukan alternatif pemecahan agar tingkat pengangguran dapat berkurang. Hal yang menarik dari hasil ramalan ini juga terlihat pada pertumbuhan
ekonomi yang semakin menurun. Secara nominal, kinerja perekonomian daerah PDRBS setiap tahun mengalami peningkatan rata-rata 6.8 dengan
pertumbuhan yang semakin berkurang dari 7.45, 6.74,dan 6.23. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin menurun. Meskipun terjadi
penurunan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rejang Lebong namun masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.5 awal 2007.
8.1.3. Kabupaten Bengkulu Utara