Kabupaten Bengkulu Utara Ramalan Variabel Endogen tanpa Alternatif Skenario Kebijakan 1. Kabupaten Bengkulu Selatan

8.1.3. Kabupaten Bengkulu Utara

Ramalan tanpa simulasi kebijakan simulasi peramalan dasar di Kabupaten Bengkulu Utara pada Tabel 50 menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah dari tahun 2007 - 2010 meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan yang semakin menurun dari 11.86, 8.2, 5.49, dan rata-rata pertumbuhan sebesar 8.52. Demikian juga dengan penerimaan retribusi memiliki kecenderungan yang meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan yang semakin menurun dari 14.47, 11.42, 9.00 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11.63. Tabel 50 juga menunjukkan pertumbuhan penerimaan pajak dan retribusi berdampak pada peningkatan PAD dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun 9.76. Hal yang sama terjadi pada kapasitas fiskal daerah yang menunjukkan pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 6.80. Peningkatan PAD berdampak pada penerimaan DAU yang menunjukkan pertumbuhan setiap tahun menurun sebesar -6.41, -5.82, -4.27, dan rata-rata pertumbuhan -5.50. Kondisi ini mengindikasikan tujuan desentralisasi fiskal tercapai di mana untuk setiap daerah diharapkan dapat meningkatkan aktifitas ekonomi PDRBS yang selanjutnya dapat meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi serta PAD, sehingga DAU yang merupakan transfer pusat setiap tahunnya diharapkan semakin menurun. Hal ini berbeda dengan kenyataan bahwa penerimaan DAU setiap tahun selalu meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, jumlah pegawai negri, adanya kenaikan gaji pegawai, meningkatnya indeks harga yang keseluruhannya merupakan faktor penentu dalam rumus DAU. Hasil ramalan untuk pengeluaran pembangunan sektoral yaitu Pertanian, Industri, Pertambangan, dan Infrastruktur menunjukkan pertumbuhan yang semakin menurun -0.96 akibat menurunnya total penerimaan daerah. Tabel 50. Hasil Ramalan Variabel Endogen tanpa Alternatif Kebijakan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2007 – 2010 Variabel Endogen Satuan Tahun Δ 2007 2008 2009 2010 Kinerja Fiskal Daerah : Pajak Daerah TXD Retribusi Daerah RETD Pendapatan Asli Daerah PAD Dana Alokasi Umum DAU Bagi Hasil Pajak BHTX Bagi Hasil bukan Pajak BHNTX Total Bagi Hasil TBHS Transfer TRNF Total Penerimaan Daerah TPD Kapasitas Fiskal Daerah KPFD Pengeluaran Rutin GRTN Pengel SS Tan pangan GPTP PengelSS Perkebunan GPPB Pengel SS Peternakan GPPT Pengel SS Perikanan GPPI Pengel S Pertanian GPSP Pengel S Industri GIND Pengel S Pertambangan GTBG Pengel S Infrastruktur GINFR Total Pengeluaran Pembangunan GPBG Total Pengeluaran Daerah TGD Kesenjangan Fiskal KSFD Kinerja Perekonomian Daerah Produksi Tan Pangan TQTP Produksi Perkebunan TQPB Produksi Peternakan TQPT Produksi Perikanan TQPI Produksi Pertanian TQSP Produksi Industri TQIND Produksi Pertambangan TQTBG Produksi Pariwisata TQWS Produksi Jasa TQJS PDRBS Tenaga Kerja Pertanian TKSP Tenaga Kerja Tambang TKTBG Tenaga Kerja Industri TKIND Total Tenaga Kerja TTKD Kredit Investasi INVSW Investasi Industri INVIND Penggangguran UND Pendapatan Disposibel YD PDRB per kapita PDRBK Pertumbuhan Ekonomi GRWT Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Orang Orang Orang Orang Juta Rp Juta Rp Orang Juta Rp Juta Rp orangTh 1 402.22 5 308.05 10 537.52 62 237.42 6 055.64 1 074.06 7 129.69 85 861.77 107 757.74 17 667.21 85 061.15 922.97 291.77 457.82 493.87 2 166.44 175.26 232.38 9 839.72 26 095.38 111 156.52 93 489.31 564 358.13 48 865.16 31840.91 24 041.68 669 105.88 33 985.04 21 829.80 21018.95 574 143.61 1510529.57 205 996 1 260 12 917 248 436 106 532.90 14 452.53 48 837 1509127.36 2.89 6.49 1 568.46 6 075.92 11 782.69 58 247.17 6 225.67 1 094.01 7 319.68 82 061.51 106 134.61 19 102.37 83 666.35 893.41 316.15 438.61 452.34 2 100.50 171.79 227.50 9 746.05 26 535.66 110 202.00 91 099.63 590 539.00 50 487.29 31 817.94 24 774.85 697 619.08 36 166.78 20 992.36 25 346.58 630 145.21 1607869.46 210 245 1 183 15 552 257 055 111 60.18 15 621.95 62 796 1606301.00 3.01 6.44 1 697.12 6 769.64 12 916.10 54 858.80 6 352.40 1 114.32 7 466.72 78 820.18 104 958.65 20 382.83 82 739.99 885.39 335.25 427.11 423.52 2 071.28 169.53 224.16 9 682.49 27 050.38 109 790.38 89 407.55 619 612.96 51 866.04 31 811.52 25 569.84 728 860.36 38 383.74 20 278.27 29 554.97 677 779.16 1699609.09 213 953 1 075 17 445 264 359 116 064.84 16 691.35 75 492 1697911.97 3.12 5.70 1 790.29 7 378.76 13 929.45 52 518.66 6 452.46 1 136.20 7 588.66 76 601.98 104 685.77 21 518.12 82 390.71 888.12 351.26 420.57 384.11 2 044.06 168.77 222.90 9 658.32 27 614.97 110 005.67 88 487.56 637 720.70 53 203.36 31 792.44 26 540.99 749 257.49 40 625.12 19 717.98 33 547.03 716 718.30 1771771.66 207 027 950 18 915 260 592 119 231.02 17 594.83 79 545 1769981.37 3.18 4.24 8.52 11.63 9.76 -5.50 2.14 1.89 2.10 -3.73 -0.96 6.80 -1.06 -1.26 6.39 -2.78 -8.03 -1.92 -1.25 -1.38 -0.62 1.90 -0.35 -1.81 4.16 2.88 -0.05 3.35 3.85 6.13 -3.33 16.90 7.69 5.47 0.20 -8.96 13.67 1.63 3.83 6.78 18.06 5.46 3.24 -12.63 Namun rata-rata pertumbuhan total pengeluaran pembangunan menunjukkan peningkatan sebesar 1.90 akibat bertambahnya pengeluaran sektor lainnya, sedangkan total penerimaan daerah menurun -0.35 akibat menurunnya penerimaan DAU yang merupakan komponen terbesar penerimaan daerah. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan bahwa penerimaan maupun pengeluaran daerah setiap tahun selalu meningkat seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan daerah. Meningkatnya pertumbuhan kapasitas fiskal daerah dan menurunnya total pengeluaran daerah mengakibatkan pertumbuhan kesenjangan fiskal daerah semakin berkurang rata-rata sebesar -1.81. Rata-rata pertumbuhan kinerja perekonomian daerah khususnya PDRBS dan tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan positif, kecuali untuk sektor Pertambangan menunjukkan pertumbuhan yang negatif. Rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 1.63, namun tingkat pengangguran menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi yaitu rata-rata pertumbuhannya sebesar 18.06. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja di Kabupaten Bengkulu Utara belum mampu menampung jumlah angkatan kerja yang tersedia sehingga diperlukan alternatif pemecahan agar tingkat pengangguran dapat berkurang. Hal yang menarik dari hasil ramalan ini juga terlihat pada pertumbuhan ekonomi yang semakin menurun. Secara nominal, kinerja perekonomian daerah PDRBS setiap tahun mengalami peningkatan rata-rata 5.47 dengan pertumbuhan yang semakin berkurang dari 6.44, 5.71,dan 4.25. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin menurun.

8.1.4. Kota Bengkulu