kata-kata atau kalimat dan datanya adalah data sekunder seperti dokumen dan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan metode pengamatan terlibat atau
participant observation M. Sitorus 2003: 25. Teknik pengumpulan data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah:
1.5.1 Studi Kepustakaan
Hal pertama yang penulis lakukan adalah melakukan studi kepustakaan dengan cara mempelajari tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek
pembahasan. Penulis mencari dan mengumpulkan informasi dan referensi dari skripsi yang ada di Departemen Etnomusikologi. Selain mempelajari bahan-bahan
yang diperoleh dari skripsi yang telah ada, penulis juga mempelajari bahan lain seperti buku dan artikel. Penulis juga mengambil bahan referensi dari skripsi yang
juga telah membahas tentang masyarakat Sikh seperti skripsi oleh Rina Simanjuntak, S.Sn dengan judul “Analisis Musikal dan Tekstual Pembacaan Kitab
Sri Guru Granth Sahib Ji pada Upacara Pahila Parkas Dihara Masyarakat Sikh di
Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Kota Tebing Tinggi.” dan skripsi oleh
Andro Mahardika, S.Sn dengan judul “Analisis Melodis Harmonium dan Pola Ritem Tabla dalam Mengiring Ibadah Sikh di Gurdwara Tegh Bahadar Polonia
Medan.” Penulis juga sangat terbantu dengan adanya kemajuan internet saat ini,
yang menyediakan banyak informasi yang kita butuhkan. Dengan melakukan penelusuran data online di situs
www.google.com , penulis mendapat banyak
anjuran-anjuran situs lain seperti id.wikipedia.org, repository USU, blog-blog,
Universitas Sumatera Utara
dokumen PDF, dan lain-lain. Semua informasi dan data yang didapat baik melalui skripsi, buku, artikel dan internet membantu penulis untuk mempelajari dan
membandingkannya demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
1.5.2 Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan adalah semua kegiatan yang dilakukan penulis berkaitan dengan pengumpulan data di lapangan yang terdiri dari observasi,
wawancara dan perekaman. 1. Observasi
Pengumpulan data dengan cara observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan. Metode observasi menggunakan kerja pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut
dan kulit Burhan Bungin 2007: 115. Observasi yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui
langsung detail Asa Di Waar pada masyarakat Sikh di Gurdwara Perbandak Committee.
Selain melakukan pengamatan langsung dalam ibadah masyarakat Sikh, penulis juga menjalin komunikasi dan persahabatan dengan pelaku upacara
lainnya yang adalah masyarakat Sikh itu sendiri. 2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode yang dipakai untuk memperoleh data yang tidak didapat melalui observasi.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
Universitas Sumatera Utara
dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan wawancara Moh. Nazir 1988: 234.
Lebih lanjut M. Sitorus 2003:32-33 menjelaskan tentang bentuk-bentuk wawancara.
Format pertanyaan yang digunakan pada pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan format pertanyaan kuesioner, yaitu
berstruktur, tidak berstruktur, atau kombinasi keduanya. Bila ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara berstruktur disebut juga
wawancara terpimpin karena pewawancara telah membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Sebaliknya, wawancara
tidak berstuktur disebut wawancara bebas karena pewawancaranya bebas menanyakan apa saja. Selain itu dikenal wawancara bebas
terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin. Di sini, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan
garis besar tentang hal yang akan ditanyakan. Metode wawancara yang digunakan penulis dalam pengumpulan data
adalah wawancara berstruktur, tidak berstruktur, dan kombinasi keduanya. Langkah awal yang penulis lakukan adalah menyiapkan dan menyusun sejumlah
pertanyaan yang terperinci sebelum bertemu dengan informan. Kenyataan di lapangan yang dihadapi penulis adalah sering kali pertanyaan-pertanyaan lain juga
muncul selain dari pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya akibat dari percakapan yang berkembang dari pertanyaan yang sudah disediakan dan rasa
ingin tahu yang tinggi. Dalam wawancara selanjutnya, penulis menggunakan wawancara kombinasi dengan menyiapkan pedoman yang merupakan garis besar
tentang hal yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini penulis menentukan Bapak Dalip Singh sebagai
informan kunci karena beliau adalah salah satu pendeta Sikh di kota Medan yang mengerti banyak tentang agama ini dan mampu berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia. dan sebagai informan pangkal penulis menentukan Ibu Rajbir sebagai
Universitas Sumatera Utara
pemusik ibadah yang sering mengiringi Asa Di Waar dalam ibadah di Gurdwara. Selain itu penulis juga mewawancarai pemain musik, dan beberapa jemaat yang
hadir. 3. Perekaman atau dokumentasi
Untuk mendokumentasikan data yang berhubungan dengan Asa Di Waar di Gurdwara Perbandak Committee, penulis menggunakan kamera digital dan
handycam sebagai media rekam. Adapun spesifikasi kamera digital yang digunakan adalah merk Canon IXUS 80 IS, sedangkan spesifikasi handycam yang
digunakan adalah merk Sony Handycam DCR-SR65.
1.5.3 Kerja Laboratorium