Konsep Konsep dan Kerangka Teori

1.4 Konsep dan Kerangka Teori

1.4.1 Konsep

Menurut R. Merton dalam Koentjaraningrat 1994: 21, konsep merupakan defenisi dari apa yang kita amati, konsep menentukan antara variabel-variabel mana yang kita inginkan untuk menentukan hubungan empiris. Maka dari itu, penulis akan memaparkan beberapa konsep yang berhubungan dengan tulisan ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 37, analisis adalah penguraian suatu pokok permasalahan atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Dengan demikian, kata analisis dalam penulisan ini berarti hasil analisa objek penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah ibadah rutin masyarakat Sikh dan pokok pembahasan difokuskan pada Asa Di Waar yang disajikan secara musikal serta makna teks yang terdapat di dalamnya. Musik adalah kejadian bunyi atau suara dapat dipandang dan dipelajari jika mempunyai kombinasi nada, ritem dan dinamika sebagai komunikasi secara emosi estetika atau fungsional dalam suatu kebiasaan atau tidak berhubungan dengan bahasa Malm dalam terjemahan Takari 1993: 8 4 . Dari pengertian musik tersebut, dapat dipahami bahwa musikal merupakan hal yang berkenaan atau mengandung unsur musik. 4 Music Culture of the Pasific, the Near East and Asia karya William P. Malm tahun 1977 yang dialihbahasakan menjadi Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah dan Asia oleh Muhammad Takari, Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara pada tahun 1993. Universitas Sumatera Utara Pembacaan Kitab yang dilantunkan secara musikal dalam istilah Etnomusikologi adalah chanting. Asa Di Waar yang merupakan pembacaan ayat dari isi kitab yang dilakukan pada ibadah masyarakat Sikh dapat penulis nyatakan sebagai bahan kajian etnomusikologi karena mengandung unsur musikal atau dapat dikategorikan sebagai nyanyian yang di dalamnya terdapat kombinasi yang mengandung unsur nada, ritem dan dinamika. Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang, kutipan dari Kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan, bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato dan sebagainya Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1995: 1024. Dari pengertian teks tersebut, maka tekstual merupakan hal yang berhubungan atau berkaitan dengan teks. Sesuai dengan tulisan ini, maka pengertian teks yang dipakai adalah kutipan dari Kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan yang kemudian akan dianalisa makna yang terkandung dalam teks tersebut. Pengertian masyarakat society dalam Bahasa Inggris dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary sixth edition 2000: 1226 adalah: 1 people in general, living together in communities; 2 a particular community of people who share the same customs, laws, etc; 3 a group of people who join together for a particular purpose; 4 the group of people in a country who are fashionable, rich and powerful; 5 the state of being with other people orang-orang yang secara umum hidup bersama dalam komunitas; sebuah komunitas khusus oleh orang-orang yang berbagi dalam adat istiadat yang sama, norma-norma yang sama dan sebagainya; sekelompok orang-orang yang saling Universitas Sumatera Utara terikat untuk tujuan khusus; sekelompok orang-orang dalam satu negara yang modern, kaya dan berkuasa; tempat di mana tinggal dengan orang lain. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok orang-orang yang tergabung dalam satu komunitas yang mempunyai kebiasaan atau adat istiadat yang sama, norma-norma yang sama, kepentingan atau tujuan yang sama, dan banyak persamaan lain yang saling terikat satu dengan yang lain. Kata Sikh yang dalam bahasa Punjabi: ฀฀฀฀ , berasal dari bahasa Sansekerta yaitu śisya yang berarti “murid, mahasiswa” atau śiksa yang berarti “pelajaran”. Menurut pasal I dari “Rehat Maryada“ norma dan ketentuan tingkah laku dalam Sikh, seorang Sikh didefinisikan sebagai “setiap manusia yang setia percaya pada Yang Kekal; Kesepuluh Guru 5 , dari Sri Guru Nanak Dev sampai Sri Guru Gobind Singh ; Sri Guru Granth Sahib, ucapan-ucapan dan ajaran dari sepuluh Guru dan baptisan yang diwariskan oleh Guru kesepuluh, dan yang tidak berutang setia kepada agama lain” id.wikipedia.org.

1.4.2 Kerangka Teori