Isi teks Asa Di Waar ayat ke-12

I seek the dust og the feet of true saints so that i may apply it to my forehead. We must discard false, greed adn with one mind should meditate on inaccessible Lord. We obtain the fruit according to our deeds we perform in this world. If it is written in primal time then we obtain the dust of the feet of holy saints. But following our little minds, we waste the merit of the service. Makna teks Asa Di Waar ayat ke-10 Secara keseluruhan ayat ini bermakna tentang apa yang ada dalam diri sendiri. Di dalam ayat ini disebutkan bahwa apabila kita ingin mencari kebenaran, maka kebenaran tersebut harus kita mulai dari di kita sendiri. Membersihkan diri dalam arti yang sebenarnya tidak hanya dengan cara bersih dari luar tapi juga dari dalam. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan cara sembahyang. Dalam wawancara, informan mengatakan bahwa dengan bersembahyang kaum Sikh dapat membersihkan diri mereka. Makna lainnya juga yang terdapat dalam ayat ke-10 ini iyalah tentang dimana tubuh manusia di ibaratkan seperti tanah. Dimana apabila kita menanam bibit yang baik, kita akan menghasilkan bibit yang baik juga. Dan sebaliknya, apabila kita menanam bibit yang tidak baik, maka kita akan menghasilkan bibit yang tidak baik.

4.5.2 Isi teks Asa Di Waar ayat ke-12

Dukh Daaroo sukh rog bhaiaa sukh taam na hoee Toon karta karnaa mau naahee jaa hau karee na hoee Balhaaree kudrat vasiaa. Tera ant na jaa-ee lakhiaa 1. Rahaao Universitas Sumatera Utara Jaan meh jot, jot meh jaata akal kala bharpoor rehiaa Toon sacha sifit suaalio jin keetee so paar paiaa Kauh nanak kerte keeaa baataa jo kichh karnaa su kar rehiaa Jog subdang giaan sabdang bed sabdang brahmneh Khatree subdang soor sabdang soodar sabdang praakirte Sarab sabdang ek sabdang je ko janai bheo Nanak taa kaa daas hai so-ee Niranjan Deo EK krisnang sarab devaa dev devaat aatmaa Aatmaa baasdevas je ko jaanai bheo Nanak taakaa daasr hai so-ee Niranjan deo Kumbhe badha jal rahai jal bin kunbh na hoe Giaan kaa badhaa man rahai gur bin giaan na hoe Pariaa hovai gunhgaar taa omee sadh na maareeai Jehaa ghaale ghaalnaa teve ho Naao pachaareeai Aisee kalaa na khedeeai jit dargeh gaiaa haareeai Pariaa atai omeeaa veehaar agai veechaarai Muh chalai su agai maareeai Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ke-12 : Wordly pleasures create diseases, whil ethe miseries and pains remove sins like medicine. When there are worldly pleaseures man does not love God. You are the creator, i am nothing. If i try create something. I can not create. I am sacrifice to You, You abide in You Nature. You are limitless, Your end can not be seen. Universitas Sumatera Utara You are illuminating in all the creations. Your omnipotent power always remains uniform in the whole universe. You are the True Lord and your praise is also true. Those who praise You cross the worldly ocean. O Nanak I praise in the God. Whatever He desires to do, He does it. Yogis duty is in seeking knowledge, The Brahmins duty is to read the Vedas. Kashatrias duty is to perform heroic deeds and the shudras duty is to serve others. The besy duty og all duties is, to serve the One Divine Word, He who realizes and knows this mystery. Nanak is a servant of such a devotee. He himself is manifestation of the immaculate God. The supreme Lord is Supreme Soul of all gos and others. The devotee who realizes this secret that Supreme Suol is pervasieve in all. Nanak is servant of such a devotee He himself is manifestation of the immaculate God. Water remain confined by the pitcher, but the pitcher can not be made without water. The mind is held by Divine Enlightenment, but Divine Enlightenment can not be obtanined without the Guru. If a learned man is the sinner then an illiterate saint should not be punished. As a man does his deeds, so shall he be know. We should not play such a game whereby we may face defeat arriving at the Divine Portal. The learned and the littirate shall be considered and judged at the Divine Portal according to their acts. The headstrong will receive punishment in the next world. Universitas Sumatera Utara Makna teks Asa Di Waar ayat ke-12 Dalam ayat ini, menurut guru mereka, sebenarnya susah itu adalah obat. Dan kesenangan itu adalah penyakit. Tapi dalam kesehariannya, manusia lebih mementingkan kesenangan, dan pada akhirnya melanggar perintah. Hal-hal demikian yang seharusnya harus pelan-pelan di hilangkan dalam diri manusia. Di dalam keseharian, walaupu kita ada dalam kesenangan, kita juga tidak boleh melupakan hal-hal yang sebenarnya mungkin susah untuk kita. Misalnya untuk hal berbagi. Sebagai contoh berbagi dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita. Orang-orang yang membutuhkan. Sehingga kita tidak memotong ataupun melupakan ajaran dan perintah dari Tuhan. Dalam kesimpulan wawancara, saya melihat bahwa ayat ini memerintahkan agar setiap umat mau berbagi dan berkasih-kasihan satu dengan yang lain, sesuai dengan perintah Tuhan.

4.5.3 Isi teks Asa Di Waar ayat ke-17