huruf mengandung arti yang berbeda. Dan dalam suku bangsa Punjabi tidak ada kata tunggal dan kata jamak.
2.3.4 Aspek Pendukung Lain
Beberapa aspek pendukung lain dari keberadaan agama Sikh di Medan dapat dilihat dari sistem mata pencaharian dan sistem kekerabatan mereka.
2.3.4.1 Sistem Mata Pencaharian
Pada masa saat ini, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, masyarakat Sikh di berbagai tempat secara umum memiliki mata pencaharian
yang hampir sama. Sistem mata pencaharian masyarakat Sikh dikenal dengan sebutan ‘S4’, yaitu: sekolah, susu, sport, dan supir. Sekolah artinya menjadi
seorang guru dengan menempuh pendidikan yang tinggi, kebanyakan dari mereka menjadi guru Bahasa Inggris. Susu artinya menjadi seorang peternak sapi atau
lembu yang sejak dulu susu perahannya sudah dikenal banyak orang. Sport artinya membuka toko sport yang menjual semua peralatan olahraga. Supir artinya
menjadi seorang supir Wawancara dengan Bapak Dalip Singh, 19 April 2012. Dan pekerjaan lainnya sebagaimana yang dikatakan Lubis,2005 : 146
bahwa terdapat masyarakat Sikh yang berprofesi sebagai dokter, pengusaha, dosen, akuntan dan lain sebagainya. Namun diantara semua pekerjaan diatas,
terdapat satu pekerjaan yang dilakukan dari turun-temurun yaitu beternak sapi. Dan ini terlihat di Teuku Umar, meskipun mereka mempunyai pekerjaan yang
lebih bagus tetapi tetap saja mereka menjadi peternak sapi guna mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
susu dan minyak sapi. Susu hasil perahan ini dikonsumsi sendiri, dijual sedangkan minyak sapinya digunakan untuk campuran makanan seperti makanan yang
terdapat di Gurdwara. Veneta 1998:26 menjelaskan bahwa dalam beternak sapi, umat Sikh mendapatkan kesulitan memperoleh surat izin usaha dari Pemerintah
agar ternak yang diperbolehkan keluar dari tanah peternak untu merumput di hutan, resiko ternak mati, dicuri, sakit dan biaya pengobatan, jumlah susu
berkurang karena kurangnya rumput. Dan karena itu, tidak banyak lagi masyarakat Sikh bekerja sebagai peternak sapi dan jika yang masih menekuninya
itu karena, ia memiliki lahan yang luas sehingga di bagian belakang rumahnya dapat memelihara sapi. Dan karena beberapa faktor itulah yang menyebabkan
kurangnya suku bangsa Punjabi yang memelihara sapi. Namun dalam hal ini mata pencaharian suku bangsa ini menyatakan bahwa pada prinsipnya, jika mereka
memiliki kemampuan dalam hal ekonomi lebih baik membuka usaha sendiri dari pada harus bekerja dengan orang lain Nababan, Surya Christina, 2011.
2.3.4.2 Sistem Kekerabatan