Makna teks Asa Di Waar ayat ke-12
Dalam ayat ini, menurut guru mereka, sebenarnya susah itu adalah obat. Dan kesenangan itu adalah penyakit. Tapi dalam kesehariannya,
manusia lebih mementingkan kesenangan, dan pada akhirnya melanggar perintah. Hal-hal demikian yang seharusnya harus pelan-pelan di
hilangkan dalam diri manusia. Di dalam keseharian, walaupu kita ada dalam kesenangan, kita juga tidak boleh melupakan hal-hal yang
sebenarnya mungkin susah untuk kita. Misalnya untuk hal berbagi. Sebagai contoh berbagi dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Orang-orang yang membutuhkan. Sehingga kita tidak memotong ataupun melupakan ajaran dan perintah dari Tuhan. Dalam kesimpulan wawancara,
saya melihat bahwa ayat ini memerintahkan agar setiap umat mau berbagi dan berkasih-kasihan satu dengan yang lain, sesuai dengan perintah
Tuhan.
4.5.3 Isi teks Asa Di Waar ayat ke-17
Je mohaakaa ghar muhai ghar moh pitaree de-e Agai vasat sijhaaneeai pitree chor kare-e
Vadheeah hath dalaal ke musfee eh kare-e Nanak agai no milai ji khate ghaale de-e
Jio joroo sirnavnee aavai varo vaar Joothe joothaa mukh vasai nit nit hoe khuaar
Sooche eh na aakeheeah behan ji pindaa dhoe Sooche se-ee Nankaa jin man vasiaa soe
Universitas Sumatera Utara
Ture palaane paun veg har rangee harm savaariaa Kothe mandap maareeaa laae baithe kar paasaariaa
Cheej karan man bhavade Har bujhan naahee hariaa Kar furmaais khaaiaa vekh mahlat maran visaariaa
Jar aaee joban haariaa
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ke-17 :
If a thief robs some house and out of this booty, he offers charity to his ancestors those who have died.
If in the next world the offering are recognized, then his ancestors will be branded as thieves.
Then the judgement of Lord shall be that the hands of the mediator must be chopped off. O Nanak In the next world only those offering are accepted which man offers from his
own earning.
As recurring monthly courses again and again makes a woman unclean. In the similar way the mouth of the liar abides falsehood constantly and this gives him
sufferings and misery forever. They are not called pure who sit and wash their body.
O Nanak Only those are pure, in whose mind is lodged the true God. They possess saddled horses as fast as the wind and their ‘harems’ are colourfully
decorated. They possess houses, halls, dan bowers and they are always absorbed in displaying the
outward shows. They indulge in pleasures to their heart’s desire, but without realizing God, have lost the
true fruit.
Universitas Sumatera Utara
They eat food by exercising their authority and seeing their palaces and women, they forget death.
But when the old age comes, they forfeit their Youthful beauty and power.
Makna teks Asa Di Waar ayat ke-17
Di dalam hidup, jadilah orang yang sederhana. Tidak berlebihan, tidak perlu jadi orang yang sok pintar, agar kelak dia tidak terjatuh karena
perbuatannya sendiri. Di dalam menjalankan hidup juga perlu berdiskusi dengan orang lain. Terlalu percaya diri juga tidak baik. Kita perlu
mendengar saran dan masukan-masukan dari orang lain. Misalnya dalam hal bekerja, kita perlu berdiskusi atau pun bertukar pikiran dengan orang
lain, sehingga kita bisa membuat banyak pertimbangan untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang nantinya dapat menjatuhkan
kita.
BAB V PENUTUP
Universitas Sumatera Utara
5.1 Kesimpulan