Pengertian Asa Di Waar Hari Besar Sikh

BAB III DESKRIPSI ASA DI WAAR PADA IBADAH RUTIN SIKH

3.1 Pengertian Asa Di Waar

Asa Di Waar merupakan kumpulan 24 ayat yang diambil dari halaman 462-475 kitab suci Sikh yang bernama “Sri Guru Grant Sahib” yang biasanya untuk mempermudah penggunaannya dibuat kedalam satu buah buku. Asa Di Waar merupakan kidung pujian yang selalu menjadi pendahuluan dalam ibadah. Asa Di Waar dalam ibadah rutin umat Sikh merupakan pembacaan ke-24 ayat suci tersebut dengan cara menggunakan melodi. Dalam kata lain, Asa Di Waar dinyanyikan oleh para umat dalam ibadah rutin mereka. Asa Di Waar biasanya berdurasi kurang lebih 60 sampai 90 menit yang dimana umumnya dalam ibadah Sikh dimulai pada pukul 09.00 dan umunya berakhir pada pukul 10.00 sampai 10.30. Dalam pelaksanaannya, Asa Di Waar membaca ayat-ayat yang berupa pengharapan kepada Waheguru.

3.2 Sistem Upacara Keagamaan

Sistem upacara keagamaan secara khusus mengandung empat komponen penting dan menjadi perhatian khusus dari para ahli antropologi. Keempat komponem itu ialah : 1 tempat upacara keagamaanibadah dilakukan, 2 saat- saat upacara keagamaanibadah dilakukan, 3 benda-benda dan alat-alat upacara, 4 orang-orang yang melakukan dan yang memimpin upacara. Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Tempat Ibadah

Tempat dilaksanakannya ibadah Sikh ini ialah Gurdwara. Gurdwara sendiri merupakan sebutan umat sikh untuk tempat peribadatan mereka. Dalam penelitian yang penulis lakukan, tempat ibadah yang penulis pilih ialah di Gurdwara Perbandak Committee, Tengku Umar, Medan. Namun tempat terperinci dilaksanakannya ibadah adalah didalam darbar sahib. Darbar sahib merupakan pusat dari gurdwara itu sendiri yang merupakan tempat dimana kitab Guru Granth Sahib diletakkan secara khusus di depan Gurdwara tersebut.

3.2.2 Waktu Ibadah

Waktu dilaksanakannya ibadah ialah pada hari Minggu. Tidak alasan khusus mengapa hari Minggu dipilih sebagai hari peribadahan mereka. Hari Minggu dipakai untuk beribadah karena di Indonesia hari Minggu diseakati sebagai hari Libur. Sehingga mereka memakai hari tersebut sebagai hari mereka untuk beribadah bersama. Ibadah pada umumnya dimulai pada pukul sembilan pagi hingga selesai yaitu kira-kira pukul satu siang.

3.2.3 Benda dan Peralatan Ibadah

Benda dan peralatan yang digunakan dalam ibadah yang dilakukan agama Sikh ialah sebagai berikut : 1 Kitab Guru Granth sahib, yang merupakan kitab suci agama Sikh yang dibaca pada saat ibadah dilangsungkan. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Sri Guru Granth Sahib 2 Bunga dan dupa. Bunga dan dupa umumnya diletakkan di sekeliling kitab suci sebagai lambang penghormatan umat Sikh kepada kitab suci yang mereka sebut sebagai salah satu guru mereka. Gambar 3.2 Bunga dan dupa yang diletakkan di sekeliling kitab suci 3 Nishan Sahib adalah bendera lambang agama Sikh yang terbuat dari katun atau kain sutra, dengan rumbai di ujungnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Nishan Sahib 4 Rumalla adalah istilah Punjabi untuk sepotong kain berbentuk persegi atau persegi panjang yang terbuat dari sutra digunakan untuk menutupi Guru Granth Sahib di Gurdwara jika tidak sedang dibaca. Gambar 3.4 Rumalla 5 Chaur Sahib adalah alat yang digunakan untuk mengipasi Granth Sahib sebagai tanda penghormatan dan penghargaan terhadap tulisan suci. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Chaur Sahib 6 Golak adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kotak koleksi yang biasanya diletakkan di depan Sri Guru Granth Sahib sebagai persembahan dalam uang sebelum berlutut atau membungkuk untuk Guru. Uang yang terkumpul dalam golak digunakan untuk membantu pengeluaran, memberikan sumbangan dana dan untuk keperluan lainnya. 7 Sound system. Sound system yang digunakan untuk mengeraskan suara alat musik dan suara penyanyi sehingga seluruh peserta ibadah mendengarkan dan dapat menyanyikan kembali nalunan melodi yang dimainkan oleh pemimpin upacara pada saat ibadah berlangsung. 8 Alat musik. Pada umunya alat musik yang digunakan berupa tabla dan waja atau harmonium yang digunakan untuk mengiringi asa di waar dan juga kirtan. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Harmonium Gambar 3.7 Tabla

3.2.4 Pemimpin dan Peserta Ibadah

Pemimpin ibadah ialah seorang pendeta atau yang biasanya disebut dengan Bhai. Seorang pendeta haruslah seorang yang bisa membaca dan banyak sedikitnya menghafal isi dari kitab suci Granth Sahib dan juga dapat menyanyikan kirtan. Dan pada umumnya seorang pendeta Sikh bisa memainkan alat musik seperti harmonium dan juga tabla. Pendeta sendiri haruslah orang yang Universitas Sumatera Utara didatangkan dari India yang telah mengikuti kegiatan akademis sekolah keagamaan di sekolah pendeta umat Sikh. 9 Peserta upacara adalah para umat Sikh. Peserta upacara terdiri dari pria dan wanita dari segala usia mulai dari anak-anak sampai kepada orang dewasa dan juga para lanjut usia.

3.3 Hari Besar Sikh

Dalam wawancara, hari besar agama Sikh merupakan bagian yang penting dan juga merupakan kegiatan yang tidak terlepas dari adanya kegiatan pembacaan Asa Di Waar. Menurut Bhai Dalip Singh, hari besar agama Sikh adalah setiap hari lahir dan meninggalnya semua Guru, tahun baru Sikh dan juga hari Vaisakhi atau hari jadi agama Sikh 1699. Dalam setiap hari besar Sikh ini, akan diadakan ibadah khusus sama seperti peringatan agama lain terhadap hari besar mereka. No Peristiwa Nama Guru Tanggal Peringatan Kelahiran Kematian 1 Tahun Baru Sikh Tanggal 1 Bulan Cet atau 14 Maret 2 Vaisakhi 13 April 3 Guru Nanak Dev 15 April 1469 22 September 1539 4 Guru Angad Dev 31 Maret 1504 29 Maret 1552 5 Guru Amar Das 5 Mei 1479 1 September 1574 6 Guru Ram Das 24 September 1534 1 September 1581 7 Guru Arjan Dev 15 April 1563 30 Mei 1606 8 Guru Har Gobind 19 Juni 1595 3 Maret 1644 9 Guru Har Rai 26 Februari 1630 6 Oktober 1661 wawancara dengan Bhai Dalib Singh, 19 April 2012 Universitas Sumatera Utara 10 Guru Har Krishan 7 Juli 1656 30 Maret 1664 11 Guru Tegh Bahadur 1 April 1621 11 November 1675 12 Guru Gobind Singh 22 Desember 1666 7 Oktober 1708 Tabel 3.1 Hari Besar Agama Sikh Gambar 3.8 Kalender Sikh

3.4 Kronologi Pelaksanaan Asa Di Waar