Tempat dan Waktu Penelitian
dimana: SR = Tingkat Kelangsungan HidupSurvival rate
D pohon = Densitas pohon individuHa D anakan = Densitas anakan individuHa.
Analisis komponen fisik mencakup pengambilan sampel tanah mangrove secara purposive sampling di 5 lokasi pengamatan. Pengambilan sampel di setiap
lokasi diambil di 3 tempat yang berbeda yaitu di sekitar pengukuran ekosisterm mangrove, di pedalaman hinterland dan di sisi luar. Adapun lokasi pengambilan
sampel tanah 1. Pantai Lhut, 2. TWA Alur Paneh, 3. Lhok Weng 1 atau Lam Nibong, 4. Lhok Weng 2 atau Teupin Layeu dan 5. Lhok Weng 3 atau Teupin
Layeu 2. Contoh tanah mangrove kemudian dilakukan analisis di laboratorium tanah IPB, dari hasil proses contoh tanah didapatkan tekstur substrat di ekosistem
mangrove terdiri atas pasir, debu dan liat Brower et al. 1998. Penamaan tekstur substrat ekosistem mangrove menggunakan diagram segitiga milar tekstur substrat
dasar, sebagai ilustrasi tertera di Lampiran 1. Analisis data tipologi pantai, data yang diperoleh berupa sifat dan
karakteristik pantai seperti kemiringan pantai, batuan penyusun dan jenis pantai Lampiran 2. Pengukuran kemiringan pantai digunakan untuk mengetahui terjal
atau landai suatu pantai. Pantai yang landai dapat digunakan untuk pemanfataan pesisir berbeda dengan pantai yang terjal yang berfungsi dapat menahan
gelombang. Pengukuran kemiringan pantai menggunakan kompas geologi. Batuan penyusun pantai berkaitan dengan jenis pantai. Pantai dengan batuan penyusun
pasir membentuk pantai landai sedangkan batuan penyusun batuan vulkanik seperti andeasit membentuk pantai terjal bahkan bertebing. Hasil analisis data
tipologi pantai digunakan untuk proses pembuatan Peta Bentuklahan.