Sistem Informasi Geografis SIG

dimana: RD i = Kerapatan relatif ke i n i = Jumlah tegakan jenis ke i ∑n i = Jumlah total tegakan seluruh jenis ke i Frekwensi Jenis F i adalah peluang ditemukannya jenis ke i dalam petak contohplot yang diamati. Formula diuraikan persamaan 7. .................................................. ...……………………………. 7 dimana: F i = Frekuensi jenis ke i p i = Jumlah petak contohplot dimana ditemukan jenis ke i ∑p i = Jumlah total petak contohplot diamati ke i Frekuensi Relatif Jenis RF i adalah perbandingan antara frekuensi jenis ke i dan jumlah frekuensi untuk seluruh jenis ∑F. Dijabarkan dalam persamaan 8. .……………………………………………………………….8 dimana: RF i = Frekuensi Relatif Jenis ke i F i = Frekuensi jenis ke i ∑F i = Jumlah frekuensi untuk seluruh jenis ke i Penutupan Jenis C i adalah luas penutupan jenis ke i dalam suatu unit area. Diuraikan di persamaan 9. ……….…………………………………………………………..9 dimana: C i = Penutupan Jenis ke i BA ij = Luas penutupan pohon ke j dari jenis ke i BA ij = π DBH i 2 4 dalam cm 2 , π = 3,1416 adalah suatu konstanta dan DBH i = Diameter pohon dari jenis ke i,    n i i i i p p F 1 100 1                 n i i i i F F RF A BA C n j i    1 ιj DBH = CBHπ dalam cm CBH = Lingkaran pohon setinggi dada A = Luas total area pengambilan contoh luas total petak contohplot Penutupan Relatif Jenis RC i adalah perbandingan antara luas area penutupan jenis ke i dan luas total area penutupan untuk seluruh jenis. Diperjelas persamaan 10. …………..………………………………………………….…10 dimana: RC i = Penutupan Relatif Jenis ke i C i = Perbandingan antara luas area penutupan jenis ke i ∑C i = Luas total area penutupan untuk seluruh jenis ke i Nilai Penting Jenis ke i IV i adalah Jumlah nilai kerapatan relatif jenis, frekuensi relatif jenis dan penutupan relatif jenis tertera dalam persamaan 11. ……………………………………………………11 dimana: IV i = Nilai Penting Jenis ke i RD i = Jumlah nilai kerapatan relatif jenis ke i RF i = Frekuensi relatif jenis ke i RCi = Penutupan relatif jenis ke i Nilai Penting suatu jenis berkisar antara 0-300. Nilai Penting ini memberikan suatu gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan mangrove dalam komunitas mangrove, yang paling dominan di komunitas tersebut. Setelah dilakukan perhitungan Nilai Penting Jenis maka dilakukan perhitungan tingkat kelangsungan hidup survival rate dari anakan ke pohon Jopp et al. 2011 untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup menggunakan persamaan 12. x100 ………………………………………………………….12 100 1                 n i i i i C C RC dimana: SR = Tingkat Kelangsungan HidupSurvival rate D pohon = Densitas pohon individuHa D anakan = Densitas anakan individuHa. Analisis komponen fisik mencakup pengambilan sampel tanah mangrove secara purposive sampling di 5 lokasi pengamatan. Pengambilan sampel di setiap lokasi diambil di 3 tempat yang berbeda yaitu di sekitar pengukuran ekosisterm mangrove, di pedalaman hinterland dan di sisi luar. Adapun lokasi pengambilan sampel tanah 1. Pantai Lhut, 2. TWA Alur Paneh, 3. Lhok Weng 1 atau Lam Nibong, 4. Lhok Weng 2 atau Teupin Layeu dan 5. Lhok Weng 3 atau Teupin Layeu 2. Contoh tanah mangrove kemudian dilakukan analisis di laboratorium tanah IPB, dari hasil proses contoh tanah didapatkan tekstur substrat di ekosistem mangrove terdiri atas pasir, debu dan liat Brower et al. 1998. Penamaan tekstur substrat ekosistem mangrove menggunakan diagram segitiga milar tekstur substrat dasar, sebagai ilustrasi tertera di Lampiran 1. Analisis data tipologi pantai, data yang diperoleh berupa sifat dan karakteristik pantai seperti kemiringan pantai, batuan penyusun dan jenis pantai Lampiran 2. Pengukuran kemiringan pantai digunakan untuk mengetahui terjal atau landai suatu pantai. Pantai yang landai dapat digunakan untuk pemanfataan pesisir berbeda dengan pantai yang terjal yang berfungsi dapat menahan gelombang. Pengukuran kemiringan pantai menggunakan kompas geologi. Batuan penyusun pantai berkaitan dengan jenis pantai. Pantai dengan batuan penyusun pasir membentuk pantai landai sedangkan batuan penyusun batuan vulkanik seperti andeasit membentuk pantai terjal bahkan bertebing. Hasil analisis data tipologi pantai digunakan untuk proses pembuatan Peta Bentuklahan.

3.4.2 Analisis Kerusakan Ekosistem

Proses dilakukuan untuk mengetahui kerusakan ekosistem akibat bencana tsunami. Dalam proses ini diperlukan citra Quickbird multispektral 2006 dan citra ALOS AVNIR-2 2008 sebagai data pendukung analisis kerusakan ekosistem. Citra Quickbird multispektral 28 April 2006 yang mempunyai resolusi 2,44 m diperoleh dari unduhan Googel Earth. Citra tersebut dilakukan proses koreksi