Perumusan Masalah Strategi mitigasi tsunami berbasis ekosistem mangrove dalam aplikasi pemanfaatan ruang pantai timur Pulau Weh

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebaran genanganinundasi akibat tsunami dan upaya strategi mitigasi dalam mereduksi genangan. Reduksi genangan dilakukan dengan cara mengoptimalkan kerapatan dan ketebalan ekosistem mangrove. Tujuan utama tersebut dapat dicapai melalui tujuan antara, yaitu: 1. Memetakan tutupan lahan, mengidentifikasikan kerusakan pemanfaatan lahan dan memetakan ekosistem mangrove akibat genangan tsunami di TWA Alur Paneh, Pantai Lhok Weng 2Teupin Layeu 1, Lhok Weng 3Teupin Layeu 2, Pantai Lhut dan Pantai Lhok Weng 1Lam Nibong, kemudian menspasialkan ekosistem tersebut, 2. Membuat model sebaran genangan tsunami berdasarkan tinggi gelombang datang run up dan tingkat kerentanan akan bahaya tsunami, 3. Menyusun strategi mitigasi untuk mereduksi bahaya tsunami dengan mengoptimalkan daya dukung lokal diantaranya meningkatkan kerapatan ekosistem mangrove dan memperluas areal ekosistem mangrove. Manfaat penelitian ini adalah : 1. Melengkapi data dan informasi tentang pemanfaatan yang sesuai dengan kondisi fisik geografi Pulau Weh, 2. Tersedianya analisis spasial mitigasi bencana yang dapat digunakan dalam penataan ruang di daerah rawan bencana.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1 Pengamatan deskriptif terdiri dari: a. Ekosistem mangrove meliputi tegakan dan kerapatan, b. Pengambilan sampel tanah di ekosistem mangrove untuk mengetahui penyebaran komposisi tanah yang berkorelasi terhadap habitat mangrove, c. Geologi meliputi struktur geologi dan jenis batuan penyusun pantai, d. Geomorfologi pantai meliputi kemiringan pantai atau kelerengan pantai, jenis pantaitipologi pantai. Hasil pengamatan dilakukan untuk analisis wilayah pesisir yang rentan terhadap bencana tsunami. 2 Analisis komposisi tanah untuk mengetahui substrat dasar di ekosistem mangrove, 3 Pengolahan data mangrove untuk mendapatkan komposisi jenis mangrove dan kerapatan vegetasi mangrove, 4 Pengolahan peta berbasis spasial dengan menggunakan PJ dan SIG untuk mengetahui sebaran kerusakan ekosistem dan daerah-daerah rawan bencana di wilayah pesisir. Hasil olahan analisis spasial akan menghasilkan zonasi pemanfaatan berbasis ekosistem mangrove dan mitigasi, 5 Membuat peta spasial wilayah yang rentan terhadap bencana dan membuat zonasi daerah mitigasi dengan memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai pelindung terhadap tsunami, 6 Penerapan skenario optimum dalam pengelolaan sumberdaya pesisir pulau- pulau kecil yang rawan bencana. Adapun kerangka pemikiran Strategi Mitigasi Pemanfaatan Ruang Pesisir Pantai Timur Pulau Weh Berbasis Ekosistem Mangrove tertera pada Gambar 2.

1.5 Kebaharuan Penelitian Novelty

Pulau Weh merupakan pulau kecil yang memiliki luas 153 km2, berada pada jalur gempa sehingga Pulau Weh rentan terhadap bahaya gempabumi yang dapat diikuti dengan tsunami. Dengan memperhatikan karakteristik Pulau Weh maka penelitian ini melakukan upaya mitigasi tsunami berbasis pada tipologi pantai, vegetasi mangrove dan vegetasi pantai. Strategi mitigasi di pulau kecil mengkombinasikan ke tiga unsur di atas, karena keberadaan vegetasi mangrove di pulau kecil yang memiliki ketebalan dan kerapatan relatif lebih rendah dibandingkan dengan pulau besar. Ekosistem mangrove di lokasi penelitian berada pada tipologi pantai berbatu, berpasir dan berlumpur yang mempunyai kemampuan berbeda satu sama lain dalam mereduksi tsunami. Berdasarkan hal tersebut ekosistem mangrove merupakan faktor yang berperan dalam mereduksi tsunami sesuai dengan kapasitasnya. Oleh karena itu penelitian ini menitik beratkan tentang kajian strategi mitigasi tsunami berbasis ekosistem mangrove dalam aplikasi pemanfaatan ruang.