Tsunami Pulau Weh Strategi mitigasi tsunami berbasis ekosistem mangrove dalam aplikasi pemanfaatan ruang pantai timur Pulau Weh
bagaimana menyelematkan diri dari bahaya gempabumi dan tsunami. Bencana gempabumi dan tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 melanda
negara-negara yang berada di Samudera Indonesia Indian Ocean maka melalui The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO IOC-
UNESCO membangun sistem peringatan dini tsunami regional. Koordinasi antar berbagai negara telah dilakukan dalam rangka pembangunan sistem tersebut
termasuk membentuk
task team
yang selanjutnya
tergabung dalam
Intergovernmental Coordination Group for The Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System ICGIOTWS. Sistem peringatan dini regional
diujicobakan melalui kegiatan “Indian Ocean Wave Exercise” 2009, dengan skenario persis seperti bencana tsunami Aceh 26 Desember 2004. Sistem
peringatan dini dapat berjalan cepat kepada masyarakat dengan adanya kerjasama antara Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana PUSDALOPS PB
dan Aparat Penanggulangan Bencana dalam merespon informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG untuk meneruskan kepada
masyarakat dan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan respon tanggap darurat. Dalam pengoperasian sistem peringatan dini agar dapat berjalan
maksimal perlu adanya peningkatan kapasitas dari PUSDALOPS dan Aparat juga simulasi penanggulangan bencana dilakukan setahun dua kali.
Gambar 56. Alat “Ocean Bottom Unit” dan “Tsunami Buoy”
Diposaptono dan Budiman 2008
RAN-PRB berupaya melakukan upaya pencegahan dini terhadap dampak bencana. Pelaksanaan rencana aksi ini akan dilakukan secara sinergis
dengan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang baik di tingkat pusat maupun daerah. Untuk itu, diperlukan komitmen yang serius,
terpadu dan konsisten dari para pemangku kepentingan terkait. Rencana aksi akan dilakukan oleh: a. Departemenlembaga pemerintah non-departemen LPND
terkait sesuai dengan mekanisme perencanaan pembangunan dan b. Pemerintah daerah
ProvinsiKabupatenKota, dengan
terlebih dahulu
menetapkan tipologikarakteristik bencana di masing-masing daerah.