Pengertian Belajar Prinsip-prinsip Belajar

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakekat Belajar dan Pembelajaran

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang Rifa’i, 2009: 82. Anitah 2009: 2.5 mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks, berlangsung secara terus menerus, melibatkan berbagai lingkungan yang dibutuhkannya. Sedangkan menurut Slameto 2010: 2 mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Slavin dalam Trianto, 2011: 16 belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Sardiman 2011: 26 mengemukakan secara umum tujuan belajar ada 3, yaitu 1 untuk mendapatkan pengetahuan, 2 penanaman konsep dan keterampilan, dan 3 pembentukan sikap. Dari pengertian belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku seseorang sebagai hasil interaksi sosial dari pengalaman dan pengetahuan yang telah didapatnya.

2.1.1.2 Prinsip-prinsip Belajar

Slameto 2010: 27-28 menyatakan bahwa calon guru seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi berbeda, oleh setiap siswa secara individual. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional, harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional, perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif, ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2. Sesuai hakekat belajar Belajar adalah proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya, dan proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, discovery, belajar juga proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. 3. Sesuai materibahan yang harus dipelajari Belajar bersifat keseluruhan, materi harus memiliki struktur penyajian sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya, dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. 4. Syarat keberhasilan belajar Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang, repetisi dalam proses belajar perlu diulang berkali-kali agar mendalam pada siswa. Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi pada diri siswa, Suprijono 2012: 4 mengemukakan prinsip-prinsip belajar antara lain: Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya, bermanfaat sebagai bekal hidup, positif, direncanakan dan dilakukan, permanen, bertujuan dan terarah, mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Berupa proses sistemik yang dinamis, konstruktif, serta organik. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yaitu adanya perubahan perilaku yang merupakan proses yang berlangsung secara kontinyu, merupakan sebuah yang bermanfaat untuk kehidupannya di masyarakat kelak.

2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 8 312

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 3 256

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343