Keterampilan Guru Kualitas Pembelajaran

2.1.2.1 Keterampilan Guru

Keterampilan merupakan syarat bagi guru agar bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya 2012: 33 bahwa keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sedangkan Supriyadi 2012: 103 menyatakan kemampuan mengajar guru akan lebih baik kalau didukung oleh berbagai aspek yaitu: profesi, penguasaan bahan pembelajaran, prinsip strategi dan teknik keguruan kependidikan, perancangan peran secara situasional, dan penyesuaian pelaksanaan yang bersifat transaksional. Berdasarkan pengertian tersebut, maka keterampilan guru merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap guru untuk dapat mengelola kelas dengan baik dan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Keterampilan dasar mengajar guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui sembilan keterampilan mengajar Rusman, 2011: 80-93 yakni: 1. Keterampilan Membuka Pelajaran Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memulai pembelajaran. Membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan sangat penting untuk dilakukan guru, dengan permulaan yang baik akan mempengaruhi jalannya kegiatan belajar selanjutnya. Bila berhasil melakukan kegiatan pembukaan, maka sangat dimungkinkan kegiatan inti dan penutup akan berhasil. 2. Keterampilan Bertanya Memunculkan aktualisasi diri siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah bertanya. Bertanya sangat biasa dilakukan siswa dalam tiap kesempatan, untuk itu guru harus memfasilitasi kemampuan bertanya siswa untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Keterampilan Memberi Penguatan Guru yang baik harus selalu memberikan penguatan, baik dalam penguatan verbal diungkapkan dengan kata-kata langsung, maupun nonverbal biasanya dilakukan dalam gerak, isyarat, sentuhan, pendekatan, dan sebagainya merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap siswa bertujuan untuk memberi informasi atau umpan balik atas perbuatan yang baik sebagai suatu tindakan dorongan, sehingga perbuatan tersebut terus diulang. 4. Keterampilan Mengadakan Variasi Peserta didik adalah individu yang unik, heterogen dan memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Siswa ada yang memiliki kecenderungan auditif, yaitu senang mendengarkan, visual atau senang melihat serta kinestik dengan melakukan. Karena itulah guru harus memiliki kemampuan mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran. 5. Keterampilan Menjelaskan Pembelajaran yang baik adalah memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk bertanya. Untuk menanggapi pernyataan tersebut seorang guru harus mampu menjelaskan secara sistematis dan logis. Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya, misalnya sebab akibat. 6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan siswa secara berkelompok. Untuk itu keterampilan guru harus dilatih dan dikembangkan, sehingga guru memiliki kemampuan melayani siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil. 7. Keterampilan Mengelola Kelas Yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaan kelas adalah menghindari campur tangan berlebihan, menghentikan penjelasan tanpa alasan, ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, penyimpangan, serta sikap terlalu bertele-tele. 8. Keterampilan Pembelajaran Perseorangan Pembelajaran individual adalah pembelajaran yang paling humanis untuk memenuhi kebutuhan dan ketertarikan siswa. Guru dapat melakukan variasi, bimbingan, penggunaan media pembelajaran dalam rangka memberikan sentuhan kebutuhan individual. Pembelajaran ini terjadi bila jumlah siswa yang dihadapi oleh guru jumlahnya terbatas, yaitu dua sampai delapan orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Peran guru dalam pembelajaran perseorangan adalah sebagai organisator, narasumber, motivator, fasilitator, konselor, dan sekaligus sebagai peserta kegiatan. 9. Keterampilan Menutup Pelajaran Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Dengan guru menguasai keterampilan mengajar, maka dapat melaksanakan pembelajaran lebih baik dan mampu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Indikator keterampilan guru dalam penelitian ini, yaitu: 1 mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, 2 menginformasikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa terlibat dalam pemecahan masalah, 3 menampilkan video tentang permasalahan yang harus dipecahkan siswa, 4 membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas pemecahan masalah, 5 membimbing siswa melakukan penyelidikan, 6 membimbing siswa merencanakan dan menyiapkan karya untuk disajikan, dan 7 membantu siswa untuk melakukan evaluasi proses pemecahan masalah.

2.1.2.2 Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 8 312

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 3 256

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 18 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343