2.1.2.3 Hasil Belajar
Dalam pembelajaran, untuk dapat mengetahui tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum diperlukan adanya penilaian hasil belajar. Penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar
siswa. Jadi pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris Sudjana, 2011: 3.
Sedangkan Rifa’i dan Anni 2009: 85 mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.
Perubahan tingkah laku tergantung pada apa yang dipelajari. Suprijono 2012: 5 berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola perbuatan, sikap, keterampilan dan
kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Penilaian hasil belajar memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam mencapai tujuan
belajar sehingga guru dapat menyusun tindak lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil proses pembelajaran berupa perubahan perilaku peserta
didik yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan teori Bloom dalam Hakiim, 2009: 100-106, hasil belajar dalam perilaku intelektual
intellectual behavior dibagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
1. Ranah Kognitif cognitive domain Ranah kognitif berkaitan dengan kognisi atau penalaran atau pemikiran
dalam bahasa pendidikan Indonesia disebut “cipta”. Ranah kognitif mencakup kategori berikut:
a. C1: Mengingat remembering
Mengingat diartikan dengan memunculkan kembali apa yang sudah diketahui dan tersimpan dalam ingatan jangka panjang. Kategori mengingat
meliputi mengenali lagi dan menyebutkan kembali. b.
C2: Memahami understanding Memahami diartikan menegaskan pengertian atau makna bahan-bahan
yang sudah diajarkan, mencakup komunikasi lisan, tertulis, maupun gambar. Kategori memahami mencakup menafsirkan, mengartikan, memberi contoh,
mengelompokkan, merangkum,
meringkas, melakukan
inferensi, membandingkan, dan menjelaskan.
c. C3 : Menerapkan applying
Menerapkan adalah melakukan sesuatu, atau menggunakan sesuatu prosedur dalam situasi tertentu. Kategori menerapkan adalah melaksanakan
dan menerapkan. d.
C4 : Menganalisis analysing Menganalisis adalah menguraikan sesuatu ke dalam bagian-bagian
yang membentuknya, dan menetapkan bagaimana bagian-bagian atau unsur- unsur tersebut satu sama lain saling terkait, dan bagaimana kaitan unsur-
unsur. Kategori menganalisis meliputi membeda-bedakan, menata atau menyusun, dan menetapkan sifat atau ciri.
e. C5 : Menilai evaluating
Menilai adalah menetapkan derajat sesuatu berdasarkan kriteria atau patokan tertentu. Kategori menilai meliputi mengecek dan mengkritisi.
f. C6 : Mencipta creating
Mencipta adalah memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk utuh yang koheren dan baru, atau membuat sesuatu yang orisinil. Kategori
mencipta meliputi memunculkan, merencanakan, dan menghasilkan karya.
Gambar 2.1: Diagram Taksonomi Bloom
2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap, nilai, penghargaan dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan domain afektif ada lima, dari sederhana
ke yang kompleks, yaitu sebagai berikut:
a. A1 : Penerimaan receiving
Penerimaan merupakan
kepekaan keinginanmemperhatikan
individu terhadap fenomena dan stimulus atau menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi seperti menerima, menanyakan, memilih,
menyeleksi, mendengar, memberikan, mengikuti, dan menyebutkan b.
A2 : Penanggapan responding Penanggapan berarti suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi
aktif atau kemampuan menanggapi pada diri peserta didik. Pada tingkat ini siswa tidak hanya menghadirkan fenomena tertentu tetapi juga mereaksinya
dengan berbagai cara. Reaksi tersebut seperti menjawab pertanyaan, membantu,
melakukan, membuktikan,
membaca, melaporkan,
mendiskusikan, dan menceritakan c.
A3 : Penilaian valuing Penilaian berkaitan dengan memberikan nilai atau memberikan
penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan akan memberikan suatu penyesalan. Aspek-aspek dalam
penilaian meliputi melengkapi, mengusulkan, mengambil bagian, memilih, mengikuti, dan menunjukkan alasan.
d. A4 : Pengorganisasian organization
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi, termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai
yang lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya contohnya
antara lain mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, merealisasikan, mengintepretasikan, memodifikasi, mengorganisasikan.
e. A5 : Pembentukan pola hidup organization by a value complex
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya Hasil belajar pada
tingkat ranah afektif ini penekanan dasarnya adalah pada kekhasan perilaku atau karakteristik masing-masing peserta didik.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar yang dinilai yaitu ranah kognitif dan afektif. Indikator hasil belajar dalam
penelitian ini, yaitu: a menjelaskan pentingnya air, b menjelaskan proses daur air, c menunjukkan cara penghematan air, d mengidentifikasi peristiwa alam di
Indonesia, e menyebutkan dampak peristiwa alam, dan f menyebutkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.
2.1.3 Kajian Ilmu Pengetahuan Alam