2.1.8 Teori Belajar yang Relevan dengan Model Problem Based Instruction
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu
Trianto, 2011: 27. Menurut Roberts dalam Lapono, 2008: 1.1 jenis teori belajar yang banyak mempengaruhi pemikiran tentang proses pembelajaran dan
pendidikan adalah teori belajar behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanisme. Dalam pembelajaran IPA dengan model Problem Based Instruction
PBI dengan media audiovisual ini menggunakan teori belajar konstruktivisme dan teori belajar kognitivisme. Penjelasan dari kedua teori tersebut sebagai
berikut: 1.
Teori Belajar Konstruktivisme Lapono 2008: 1.25 mengemukakan bahwa pendekatan konstruktivisme
dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali pengalaman atau
pengetahuan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan satu teknik pembelajaran yang
melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-
masing. Konsep dasar belajar teori belajar konstruktivisme adalah pengetahuan baru dikonstruksi sendiri oleh peserta didik secara aktif berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Menurut pendapat Nik Azis Nik Pa dalam Lapono, 2008: 1.25 bahwa
keaktifan peserta didik menjadi syarat utama dalam pembelajaran
konstruktivisme. Peranan guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif mencari sendiri
informasi, mengasimilasi, dan mengadaptasi sendiri informasi dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan
yang telah dimiliki masing-masing. Pembelajaran dalam teori belajar konstruktivisme, peserta didik
berinisiatif mengemukakan masalah dan pokok pikiran, kemudian menganalisis dan menjawabnya sendiri.Peserta didik bertanggung jawab sendiri terhadap
kegiatan belajarnya atau penyelesaian suatu masalah. Secara langsung belajar saling mengukuhkan pemikiran di antara peserta didik, sehingga jiwa sosial
mereka semakin dikembangkan dan secara aktif menggunakan berbagai data atau informasi pendukung dalam penyelesaian suatu masalah yang diberikan
oleh guru. Menurut Arends 1997: 163 mengemukakan bahwa dalam model
Problem Based Instruction PBI juga didasarkan pada konsep konstruktivisme yang dikembangkan oleh Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Menurut Piaget, anak
memiliki rasa ingin tahu bawaan dan secara terus-menerus berusaha memahami dunia sekitarnya. Rasa ingin tahu ini memotivasi mereka untuk secara aktif
membangun tampilan dalam otak mereka tentang lingkungan yang mereka hayati.
2. Teori Belajar Kognitivisme
Teori kognitivisme mengacu pada wacana psikologi kognitif dan berupaya meganalisis secara ilmiah proses mental dan struktur ingatan atau cognition
dalam aktivitas belajar. Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif yaitu perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang mencakup
ingatan jangka panjang long-therm memory. Psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi
untuk diproses. Perhatian utama psikologi kognitif adalah pada upaya memahami proses individu mencari, menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menyimpan informasi. Belajar kognitif berlangsung berdasar skemata atau struktur mental individu yang mengorganisasikan hasil pengamatannya
Lapono, 2008: 1.18. Menurut teori Piaget Trianto, 2011: 29 setiap individu pada saat tumbuh
mulai dari bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor pada usian
lahir sampai 2 tahun, tahap praoperasional pada usia 2 sampai 7 tahun, tahap operasi konkrit pada usia 7 sampai 11 tahun, dan tahap operasi formal pada
usia 11 tahun sampai dewasa. Berdasarkan uraian teori belajar di atas, pembelajaran IPA dengan model
Problem Based Instruction PBI dengan media audiovisual sangat sesuai apabila menggunakan teori belajar konstruktivisme dan kognitivisme. Dalam
pembelajaran, siswa akan membangun sendiri pengetahuannya melalui informasi dan pengalaman sehingga pengetahuannya akan dapat bertahan
jangka panjang.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan, antara lain:
Muhammad Okto Gunanto 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Instruction PBI pada Kelas IVB SD Negeri Tambakaji 01 Semarang ”
memperlihatkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran IPA, hal itu dapat dilihat dari 1 keterampilan guru memperoleh rata-rata skor dari dua pertemuan
pada siklus 1 adalah 20 dengan kriteria baik; siklus 2 memperoleh skor 27 dengan kriteria sangat baik. Pada siklus 3, skor yang diperoleh yaitu 31 dan termasuk
dalam kategori sangat baik. 2 Aktivitas siswa memperoleh rata-rata skor dari dua pertemuan pada siklus 1 adalah 19,2 dengan kriteria cukup; Siklus 2
memperoleh skor 25,8 dengan kriteria baik. Pada siklus 3, skor yang diperoleh yaitu 29,3 dengan kategori sangat baik. 3 Hasil belajar siswa memperoleh rata-
rata persentase ketuntasan klasikal dari dua pertemuan pada siklus 1 adalah 54,76. Siklus 2 memperoleh persentase ketuntasan klasikal adalah 80,95. Pada
siklus 3, persentase ketuntasan klasikal yaitu 98,81. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai
sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil. Junaedi Nugroho 2011 dengan penelitiannya
yang berjudul “Pemanfaatan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Pada
Siswa Kelas V SDN Kemirisewu 2 Pasuruan”, yang menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media Audio Visual pada desain pembelajaran