Deskripsi Singkat Key Informan
84
Pernyataan subyek diperkuat melalui pernyataan dari key informan, berikut ini pernyataannya.
“ FH itu orangnya suka bergaul, dia punya banyak teman di kelas, dia juga tau bagaimana cara
membaur di kelas, orangnya gampang membaur.” Wawancara, KI 1, 13 April 2016
Berdasarkan pengamatan, pada saat subyek berbicara, sudah tidak tampak
logat dari budaya asalnya. Subjek juga menyatakan bahwa Ia tidak memiliki kesulitan untuk meniru budaya di Yogyakarta, berikut ini
perkataannya. “ kedua orangtuaku asalnya dari Jawa, di rumah orangtuaku juga masih
pake budaya Jawa, kaya bahasa jawa, sama ajaran- ajarannya juga , meskipun kalau anak-anaknya pakai bahasa Indonesia, tapi karena
keseringan dengar, juga dikit-dikit jadinya tau sendiri, aku juga sering di ajak ke Jawa, jadi kalau untuk niru kaya orang Jawa buatku itu ngga sulit
si” Wawancara, S1, 2 April 2016 Pernyataan subyek diatas diperkuat dengan pernyataan dari key informan,
berikut ini pernyataannya. “ menurutku FH itu ngga keliatan bawa budaya Bali, orang kalau ngomong
juga FH ngga keliatan logat Bali, dia malah kadang- kadang kalau sama temen, coba ngomong pakai bahasa Jawa” Wawancara, KI 1, 13 April
2016 Berdasarkan hasil observasi diketahui di kampus subyek memiliki banyak
teman yang berasal dari daerah Yogyakarta .Subyek menyatakan interaksinya di Yogyakarta lebih sering dilakukan dengan orang yang
berasal dari Yogyakarta daripada orang yang berasal dari daerah asalnya. Berikut ini pernyataannya.
“ bisa dikatakan sama orang sini, soalnya aku jarang ketemu orang Bali, orang Bali kan jarang yang merantau, mereka lebih nyaman di Bali.”
Wawancara, S1, 8 April 2016
85
Subyek lebih memilih untuk tinggal selamanya di lingkungan kebudayaan Yogyakarta, seperti yang sudah dinyatakan oleh subyek. Berikut ini
pernyataannya. “kalau harus memilih, disini aja deh Yogyakarta aku harus tinggal, dan
kalau harus memilih budaya jogja aja deh, udah cocok banget sama diri aku”
subyek menyatakan bahwa budaya Bali bukan merupakan budayanya, Ia
juga tidak menerapkannya, hal ini sesuai dengan hasil observasi diketahui dalam pergaulan subyek dapat menempatkan diri, seperti ketika berkumpul
dengan teman- temannya, subyek dapat menyesuaikan dalam bertutur kata, bersikap, dan bertingkahlaku. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
subyek, berikut ini yang dinyatakan oleh subyek. “ budaya Bali itu Hindu, jadi budayanya itu dari ajaran hindu, sedangkan
aku kan muslim, aku ngga nganut itu, jadi ya kurang tepat aja budaya Bali kalau diterapin ke diri aku”. Wawancara, S1, 8 April 2016
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa subyek
menggunakan strategi asimilasi dalam melakukan proses akulturasi psikologis, karena subyek melakukan interaksi dengan baik di lingkungan
Yogyakarta, dan Ia berusaha meniru karakteristik budaya Yogyakarta, serta menjadikannya sebagai jati dirinya. Subyek juga berusaha untuk
menghilangkan karakteristik budaya daerah asalnya yang sudah menjadi latarbelakang kebudayaannya.
b Subyek IR Berdasarkan observasi diperoleh bahwa subyek dapat membaur dengan
teman-temannya. Pada saat temannya meminta pendapat, subyek terlihat