Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

55 terwawancara. ” Pendapat yang sama dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto 2013: 44, menjelaskan “wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara Tanya jawab sepihak. ” Dikatakan sepihak karena dalam wawancara karena subyek tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan kepada peneliti. Berikut ini jenis wawancara menurut Robert K. Yin 2015:108, sebagai berikut : a. Wawancara open- ended, dimana peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa, disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. b. Wawancara yang terfokus, dimana responden di wawancarai dalam waktu yang pendek, satu jam misalnya. Dalam kasus ini, wawancara bisa tetap open-ended, dengan cara peneliti tidak terpaku pada serangkaian pertanyaan yang sudah dibuatnya. c. Wawancara menggunakan pertanyaan-pertanyaan terstruktur, seperti survei. Misalnya studi kasus tentang lingkungan sosial dan telah mensurvei penduduk atau toko yang menjadi bagian dari studi kasus. Berikut ini merupakan jenis-jenis wawancara menurut M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012:176, sebagai berikut: a. Wawancara tak terstruktur, wawancara tak terstruktur sering disebut dengan wawancara mendalam, wawancara intensif, dan wawancara terbuka open- ended interview, wawancara tak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat dirubah 56 pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial-budaya informan yang dihadapi. b. Wawancara terstruktur, wawancara terstruktur sering disebut dengan wawancara baku standardized interview, yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya biasanya tertulis dengan pilihan-pilihan jawaban yang sudah disediakan. c. Wawancara terbuka terstandar, adanya keterbatasan waktu maka wawancara dilakukan pada periode terbatas. Suatu format pertanyaan- pertanyaan yang ditulis secara pasti ditanyakan selama berlangsungnya wawancara. Sedangkan menurut Deddy Mulyana 2004: 180 menyebutkan wawancara secara garis besar terbagi menjadi dua yakni wawancara tak terstruktur dan dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur disebut dengan wawancara mendalam, meliputi wawancara intensif, wawancara kualitatif, wawancara terbuka open-ended interview, wawancara etnografis, sedangkan wawancara terstruktur disebut dengan wawancara baku standardized interview, yang pertanyaan dan jawaban sudah disediakan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada informan yang menjadi mahasiswa luar daerah Yogyakarta dan melakukan akulturasi psikologis kepada kebudayaan Yogyakarta. Peneliti menggunakan wawancara secara mendalam yang intensif, dan open- ended terbuka, dimana peneliti dapat bertanya kepada responden dengan teknik pertanyaan dalam wawancara berbentuk tidak terstruktur bebas.