Stratifikasi Sosial Budaya Masyarakat Yogyakarta
46
kesakten, kemudian arwah atau ruh leluhur, dan makhluk-makhluk halus seperti memedi, lelembut, tuyul, demit, serta jin dan lainnya yang menempati alam
sekitar tempat tinggal mereka. Menurut kepercayaan masing-masing makhluk halus tersebut dapat mendatangkan kesuksesan, kebahagiaan, ketentraman,
ataupun keslamatan, tetapi sebaliknya bisa juga menimbulkan gangguan pikiran, kesehatan, bahkan kematian. Maka bilamana seseorang ingin hidup tanpa
menderita gangguan tersebut, ia harus berbuat sesuatu untuk mempengaruhi alam semesta, misalnya dengan berprihatin, berpuasa, berpantang melakukan perbuatan
serta makan makanan tertentu, berselamatan, bersaji ”.
Di daerah Yogyakarta, seperti halnya di daerah Jawa pada umumnya, penduduknya mempunyai kepercayaan yang bersifat animistis dan dinamistis,
untuk menentukan kepercayaan animisme dan dinamisme ini dapat kita lihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta. Menurut Rivai Abu 1978:26
menyebutkan bahwasanya penduduk Yogyakarta masih percaya akan adanya roh atau arwah orang yang meninggal dunia yang disebut dengan leluhur. Kadang-
kadang mereka menganggap makhluk halus menempati alam sekitar tempat tinggal manusia misalnya salah satu bagian rumah mereka, pepohonan besar,
hutan rimba, dan sebagainya.Bahkan untuk melakukan hubungan dengan leluhur maupun makhluk halus tersebut,biasanya masyarakat Jawa melakukan perantara
dengan individu yang disebut dengan dhukun. Disamping kepercayaan animistis, masyarakat Yogyakarta juga mengenal kepercayaan dinamistis. Menurut Rivai
Abu 1978:26 menyebutkan kepercayaan tentang adanya anggapan, bahwa
47
benda-benda tertentu mempunyai kekuatan ghaib, misalnya keris, tombak, dan benda-benda pusaka lain.
Menurut Rivai Abu 1978:27 menyebutkan kepercayaan lain yang dikenal oleh penduduk Yogyakarta yakni kepercaan yang tertulis dalam suatu konsep
kitab suci dan disebut dengan agama. Antara lain, Islam, Katolik, Protestan, HinduBudha, Aliran kepercayaan lain, berikut ini kami sampaikan catatan
perinciannya sebagai berikut: 1. Penduduk laki-laki dan perempuan beragama Islam dengan jumlah 2.482.959 2. Penduduk laki-laki dan perempuan beragama
Katolik dengan jumlah 83.592 3. Penduduk laki-laki dan perempuan beragama Protestan dengan jumlah 31.833 4 Penduduk laki-laki dan perempuan memeluk
aliran kepercayaan lain dengan jumlah 1.004. Data diatas menunjukan bahwa penduduk Yogyakarta di dominasi oleh individu yang beragama Islam.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan, bahwa sistem religi pada masyarakat Yogyakarta di dominasi oleh agama Islam, akan tetapi sesuai
dengan kriteria kepercayaannya, terdapat dua jenis kepercayaan dalam islam yakni Islam Santri dan Islam Kejawen. Terdapat kepercayaan lain seperti Katolik,
Protestan, HinduBudha, Aliran kepercayaan lain.