Subyek II : IR Reduksi Data

137 a Partisipasi sosial RD lebih di lakukan bersama orang- orang yang berasal dari Bengkulu, seperti sering main bersama saudara dan teman yang berasal dari Bengkulu, serta teman dekat RD. RD tidak pernah mengikuti kegiatan sosial di lingkungan Yogyakarta.

d. Subyek IV : AS

1 Strategi Akulturasi Psikologis a AS dikenal sebagai seorang yang memiliki logat bahasa yang khas dikelasnya, terlihat dari logat berbicara AS yang masih kental dengan bahasa daerah asalnya. b Interaksi AS bersama teman yang berasal dari Mentawai lebih sering daripada dengan teman-teman yang berasal dari Yogyakarta. c AS merasa sulit dalam menyesuaikan diri dengan karakter orang Yogyakarta, AS berperilaku keras dengan masyarakat Yogyakarta. 2 Aspek Kognitif Penyesuaian Diri a Tidak terdapat persamaan, perbedaan budaya menyapa di Mentawai sudah menjadi hal yang biasa, sedangkan di Yogyakarta tidak demikian, orang Mentawai tidak suka merokok, sedangkan orang Yogyakarta suka merokok. Orang Mentawai tidak suka minum minuman keras, orang Yogyakarta suka minum minuman keras. b Karakter orang Yogyakarta halus, tidak ramah, terdapat banyak pantangan dengan lingkungan budaya Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta terbiasa dengan budaya merokok dan minum minuman keras. 138 c Tidak ada upaya untuk menyesuaikan terhadap budaya Yogyakarta dengan menunjukan tidak meniru merokok, minum minuman keras, dan menyatakan sebagai orang Mentawai yang tidak menyukai hal demikian. 3 Aspek Afektif Penyesuaian Diri a Merasa kurang nyaman tinggal di lingkungan Yogyakarta, dan lebih merasa nyaman untuk tinggal di Mentawai karena memiliki banyak teman, sedangkan di Yogyakarta tidak demikian. b Lebih merasa bangga dengan budaya Mentawai. c Tanggapan positif karakter orang Yogyakarta halus. Tanggapan negatif karakter orang Yogyakarta tidak ramah, suka membicarakan orang lain di belakang. 4 Aspek Sikap Penyesuaian Diri a AS pernah mengalami konflik dengan teman di kelasnya, sikap yang Ia tunjukan ialah meluapkan emosi dengan marah, melontarkan kata- kata kotor dan kasar. AS pernah meminta maaf kepada teman- temannya yang menyampaikan keburukan AS. 5 Aspek Interaksi Sosial Penyesuaian Diri a Interaksi sosial AS kurang baik ditunjukan dengan perilaku menutup diri dengan lingkungan sosial dan cenderung diam ketika di kelas. b AS pernah mengalami kendala dalam menyesuaikan diri dengan bahasa Jawa dengan teman- teman kelasnya, akan tetapi Ia tidak 139 mempelajari bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan teman- temannya di kelas. 6 Aspek Partisipasi Sosial Penyesuaian Diri a Pernah melakukan partisipasi sosial dengan teman kelas, ketika mengikuti kemping, akan tetapi dengan perasaan terpaksa. Tidak pernah mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal.

e. Subyek V : AN

1 Strategi Akulturasi Psikologis a AN tidak menyukai budayanya sendiri karena budayanya terkenal percaya terhadap animisme dan dinamisme. b AN tidak suka terhadap budaya Yogyakarta karena menurutnya budaya Yogyakarta percaya dengan roh halus atau roh jahat. c AN merasa sulit dalam menyesuaikan dengan budaya Yogyakarta. d AN menutup diri dengan lingkungan tempat Ia tinggal dan di kampus, interaksi yang di lakukan AN di lingkungan gerejanya. 2 Aspek Kognitif Penyesuaian Diri a Budaya Yogyakarta dan budaya daerah asal AN memiliki persamaan dalam hal berhubungan baik dan percara dengan roh jahat, perbedaan budaya Yogyakarta percaya dengan ritual dan berhala, sedangkan budaya Kalimantan percaya dengan jimat- jimat. Cita rasa makanan Jogja cenderung manis, dan masakan kalimantan gurih, asam, pedas. b Terdapat banyak ritual yang berhubungan dengan roh jahat di lingkungan budaya Yogyakarta, seperti kerasukan roh jahat, dan orang