49
E. Akulturasi Psikologis
Mahasiswa Pendatang
terhadap Budaya
Yogyakarta
Mahasiswa pendatang merupakan mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang sedang ditempati mahasiswa tersebut, mahasiswa pendatang membawa latar
belakang kebudayaan yang berasal dari daerah mereka berasal seperti adat istiadat, nilai dan norma masyarakat, kebiasaan yang khas, dan sebagainya, yang
mampu mencerminkan karakteristik budaya yang khas dari mahasiswa pendatang. Perbedaan budaya kerap kali menimbulkan berbagai permasalahan, hal ini yang
sering terjadi pada mahasiswa pendatang dengan lingkungan budaya Yogyakarta. Budaya Yogyakarta yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
budaya Yogyakarta yang esensialis, budaya Yogyakarta yang esensialis bersifat tetap, dan tidak berkembang, seperti adat istiadat sopan santun ketika melewati
orangtua yang sedang duduk, maka sikap yang dilakukan yakni mengatakan nuwun sewu, atau punten. Hal seperti itu sudah menjadi nilai tidak tertulis di
lingkungan budaya Yogyakarta semenjak dahulu, dan tidak dapat berubah. Perilaku mahasiswa pendatang yang dapat menyesuaikan diri dengan budaya
Yogyakarta yang esensialis tersebut dapat di katakan mahasiswa pendatang melakukan akulturasi psikologis dengan baik.
Mahasiswa pendatang melakukan proses akulturasi psikologis. Sebelum memahami pengertian akulturasi psikologis, akan lebih baik kita mengerti yang
disebut dengan akulturasi, akulturasi merupakan percampuran budaya yang menimbulkan perubahan-perubahan kebudayaan. Dalam akulturasi mengarah
pada populasi atau keseluruhan kelompok, mencakup perubahan struktur sosial,
50
landasan ekonomi, dan organisasi politik, berbeda dengan akulturasi psikologis perubahan yang terjadi bersifat individual, mencakup penentuan jati diri, nilai, dan
sikap, jadi perubahan yang terjadi pada akulturasi psikologis merupakan bagian kecil dari cakupan akulturasi.
Akulturasi psikologis merupakan proses adaptasi individu terhadap budaya baru yang menimbulkan perubahan secara psikologis yang berdampak pada
perilaku individu dalam upaya berpartisipasi sebagai hubungan kontak antar budaya dengan sekelompok masyarakat yang memiliki identitas budaya yang
berbeda. Berdasarkan pengertian akulturasi psikologis yang merupakan proses
adaptasi individu terhadap budaya baruyang menimbulkan perubahan secara psikologis berdampak pada perilaku individu, maka dapat dilihat akulturasi
psikologis pada aspek psikologis mahasiswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan sikap. Serta akulturasi psikologis pada aspek sosial meliputi interaksi sosial,
dan partisipasi sosial di lingkungan budaya Yogyakarta. Mahasiswa pendatang melakukan upaya dalam akulturasi psikologis
menggunakan strategi dalam akulturasi psikologis, strategi yang dilakukan seperti strategi asimilasi, integrasi, separasi, atau marjinalisasi. Strategi- strategi tersebut
mempengaruhi mahasiswa pendatang dalam melakukan akulturasi psikologis di lingkungan budaya Yogyakarta.
Kemampuan mahasiswa pendatang dalam melakukan akulturasi psikologis bermanfaat bagi mahasiswa pendatang karena mahasiswa pendatang merupakan
calon seorang konselor yang diharuskan mampu melakukan konseling lintas
51
budaya dan sebagai upaya untuk memahami konseli disaat melakukan proses konseling.
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir penelitian diatas, dapat dikembangkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana akulturasi psikologis mahasiswa pendatang dilihat dari strategi akulturasi ?
2. Bagaimana akulturasi psikologis mahasiswa pendatang dilihat dari aspek kognitif penyesuaian diri?
3. Bagaimana akulturasi psikologis mahasiswa pendatang dilihat dari aspek afektif penyesuaian diri?
4. Bagaimana akulturasi psikologis mahasiswa pendatang dilihat dari aspek sikap penyesuaian diri?
5. Bagaimana akulturasi psikologis mahasiswa pendatang dilihat dari aspek interaksi sosial penyesuaian diri?
6. Bagaimana akulturasi psikologis mahasiswa pendatang dilihat dari aspek partisipasi sosial penyesuaian diri?