Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

H. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen telah mencerminkan isi yang dikehendaki. Uji validitas berupa validitas isi yang dilakukan oleh Dr. Hartono, M. Hum., selaku dosen pengampu mata kuliah berbicara. Jika instrumen telah dinyatakan valid, maka instrumen layak digunakan untuk melakukan penelitian . Hasil uji validitas instrumen ditunjukkan pada Lampiran 7.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t pada program SPSS 20.0. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung apakah terdapat perbedaan secara signifikan atau tidak. Rata-rata hitung tersebut berasal dari kelas eksperimen yang dikenai perlakuan dengan menggunakan metode bermain peran dan kelas kontrol yang dikenai perlakuan menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran keterampilan bercerita. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5. Uji normalitas juga dilakukan untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan melihat kaidah sig 2-tailed, jika p 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas juga harus dilakukan setelah uji normalitas selesai. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan beberapa sampel, yaitu seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji homogenitas varian digunakan rumus test of homogenity variance pada distribusi skor kelas yang bersangkutan. Syarat data dikatakan bersifat homogen, jika kesalahan hitung lebih besar dari derajat kesalahan sebesar 0,05.

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik atau sering disebut juga hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Artinya, selisih variabel pertama dan kedua adalah nol. 1. Hipotesis Pertama H o = μ 1 = μ 2 H a = μ 1 ≠ μ 2 Keterangan: H o = Hipotesis nol, tidak ada perbedaan keterampilan bercerita yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode bermain peran dan siswa yang mendapat pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode konvensional. H a = Hipotesis alternatif, ada perbedaan keterampilan bercerita yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode bermain peran dan siswa yang mendapat pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode konvensional. μ 1 = Penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita. μ 2 = Tidak adanya penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita. 2. Hipotesis Kedua H o = μ 1 = μ 2 H a = μ 1 μ 2 Keterangan: H o = Hipotesis nol, metode bermain peran tidak terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan bercerita pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gamping dibandingkan metode konvensional dalam pembelajaran keterampilan bercerita. H a = Hipotesis alternatif, metode bermain peran efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan bercerita pada siswa kelasVII SMP Negeri 2 Gamping dibandingkan metode konvensional dalam pembelajaran keterampilan bercerita. μ 1 = Penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita. μ 2 = Tidak adanya metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mencapai dua tujuan. Pertama, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan bercerita antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gamping. Terdapat dua jenis data, yaitu data skor tes awal bercerita dan data skor tes akhir bercerita. Data skor tes awal diperoleh dari skor hasil pretes keterampilan bercerita, sedangkan data skor tes akhir diperoleh dari skor hasil postes keterampilan bercerita. Berikut data hasil penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen.

1. Deskripsi Data

a. Data Skor Pretes Pembelajaran Keterampilan Bercerita Kelompok

Eksperimen Kelompok eksperimen merupakan kelas yang mendapat pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan metode bermain peran. Sebelum kelompok eksperimen diberi perlakuan, terlebih dahulu dilakukan prates berupa tes praktik bercerita. Subjek pada kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa. Adapun

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Keefektifan Penggunaan Media Wayang Dongeng dan Media Fotonovela dengan Teknik Permainan Resep gotong Royong untuk Meningkatkan Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas VII SMP

0 26 229

Peningkatan keterampilan berbicara dengan teknik bermain peran pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 19 129

PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS VIIA DI SMP NEGERI 1 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN.

0 1 8

METODE BERMAIN DAN BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL METODE BERMAIN DAN BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN.

0 0 17

KEEFEKTIFAN HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN DAKON PADA PADA SISWA KELAS VII SMP 33 SEMARANG.

0 1 2

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

0 0 171

KEEFEKTIFAN STRATEGI LINGKARAN PERTANYAAN PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PENGASIH, KULON PROGO, YOGYAKARTA.

0 11 140

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PROFESIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 PONTIANAK

0 0 13

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

0 1 9