Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Saddhono Slamet 2012: 34 mengungkapkan bahwa berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud bisa berupa gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain. Ratna dkk 2013 memberikan pengertian berbicara pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek- aspek bahasa dan penguasaan terhadap kemampuan berbahasa. Berbicara merupakan suatu instrumen perantara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Nurgiyantoro 2013: 399 juga memberikan pengertian berbicara sebagai aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan oleh manusia setelah mendengarkan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa berbicara merupakan suatu aktivitas berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik.

b. Tujuan Berbicara

Berbicara tentu memiliki tujuan yang akan disampaikan kepada lawan bicaranya. Saddhono dan Slamet 2008: 37 mengungkapkan tujuan berbicara, yaitu: 1 mendorong pembicara untuk memberi semangat; 2 meyakinkan pendengar; 3 berbuat atau bertindak; 4 memberitahukan; 5 menghibur atau memberi kesenangan. Sudarminah 2009: 47 juga mengungkapkan tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka seharusnya pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Keterampilan berbicara berkaitan dengan pembinaan kemampuan menggunakan bahasa secara lisan.

c. Jenis- jenis Berbicara

Santoso dkk 2008: 6 menyatakan jenis berbicara berdasarkan situasinya yaitu: a berbicara formal, kegiatan berbicara yang menuntut seorang pembicara untuk berbicara secara formal, berbicara formal ini meliputi ceramah, pidato, dan wawancara; b berbicara nonformal, kegiatan berbicara yang dilakukan secara santai dan tidak tergantung pada situasi yang mengikat, berbicara nonformal meliputi bertelepon dan bercakap-cakap Sudarminah 2009: 47 memberikan penjelasan mengenai bentuk keterampilan berbicara meliputi bercerita, bertanya-jawab, berpidato dalam berbagai kesempatan, berkhotbah, berdiskusi, berdebat, berwawancara, bertegur sapa, dan berbicara lewat telepon.

2. Bercerita

a. Hakikat Bercerita

Kegiatan bercerita tidak dapat dipisahkan dari keterampilan berbicara. Kegiatan bercerita merupakan kebiasaan sehari-hari bahkan sebelum tidur terkadang seseorang perlu mendengarkan cerita terutama anak-anak. Bercerita merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Artinya dalam bercerita seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental, keberanian, perkataan yang jelas,

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Keefektifan Penggunaan Media Wayang Dongeng dan Media Fotonovela dengan Teknik Permainan Resep gotong Royong untuk Meningkatkan Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas VII SMP

0 26 229

Peningkatan keterampilan berbicara dengan teknik bermain peran pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 19 129

PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS VIIA DI SMP NEGERI 1 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN.

0 1 8

METODE BERMAIN DAN BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL METODE BERMAIN DAN BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN.

0 0 17

KEEFEKTIFAN HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN DAKON PADA PADA SISWA KELAS VII SMP 33 SEMARANG.

0 1 2

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

0 0 171

KEEFEKTIFAN STRATEGI LINGKARAN PERTANYAAN PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PENGASIH, KULON PROGO, YOGYAKARTA.

0 11 140

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PROFESIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 PONTIANAK

0 0 13

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

0 1 9