BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimen, karena berusaha untuk mencari keefektifan suatu variabel terhadap variabel lainnya. Eksperimen selalu
dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan Arikunto, 2006:
3. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-postest control group
design. Penelitian melibatkan dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah dipilih secara acak.
Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode tertentu, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak
diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembanding. Kedua kelas yang
telah terpilih awalnya diberikan pretes. Kelas eksperimen diberi perlakuan beberapa kali, sedangkan kelas kontrol perlakuan dilakukan oleh guru. Terakhir,
kedua kelas diberikan postes untuk mengukur perbedaan kondisi awal dan akhir setelah diberi perlakuan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif. Desain penelitian dapat digambarkan pada Tabel 3.
Tabel 3: Desain Penelitian Eksperimen Kelas
Pretes Variabel Bebas
Postes
Eksperimen O1
X O2
Kontrol O2
- O4
Keterangan: O1
: Pretes kelas eksperimen O2
: Postes kelas eksperimen O3
: Pretes kelas kontrol O4
: Postes kelas kontrol X
: Metode Bermain Peran
2. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan adalah paradigma positivis, yaitu dengan menggunakan dua kelompok yang berbeda. Dua kelompok itu adalah kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Paradigma penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2.
a. Paradigma Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen →
Metode Bermain Peran →
Tingkat Keterampilan
Bercerita Gambar 1: Bagan Paradigma Kelompok Eksperimen
b. Paradigma Kelompok Kontrol
Kelompok Kontrol →
Metode Konvensional →
Tingkat Keterampilan Bercerita
Gambar 2: Bagan Paradigma Kelompok Kontrol
Kedua kelompok diberi perlakuan dengan pretes dan postes. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pretes. Setelah kedua kelompok diberi pretes,
kelas eksperimen akan dikenai perlakuan dengan menggunakan metode bermain peran, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan menggunakan metode
konvensional. Setelah diberi perlakuan, hal terakhir yang dilakukan adalah melakukan postes untuk mengukur tingkat kemampuan bercerita setelah diberi
perlakuan.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita. Variabel bebas merupakan perlakuan terhadap kelas
eksperimen. Kelas kontrol tidak diberi perlakuan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengukur keefektifan metode bermain peran dalam pembelajaran keterampilan
bercerita.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah keterampilan bercerita pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gamping. Siswa akan diberikan perlakuan berupa metode bermain
peran dalam pembelajaran keterampilan bercerita. Setelah diberi perlakuan siswa akan diberi tes untuk mengukur peningkatan keterampilan bercerita. Hasil yang
dicapai siswa setelah memperoleh perlakuan berupa peningkatan keterampilan bercerita siswa adalah variabel terikat pada penelitian ini.