Batasan Masalah Rumusan Masalah

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Berbicara

a. Hakikat Berbicara

Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang erat hubungannya dengan kegiatan sehari- hari manusia terutama dalam proses pembelajaran di sekolah. Santoso dkk 2007: 148 mengartikan berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa, dan melahirkan pendapat dengan perkataan. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau menyimak Sudarminah, 2009: 47. Berbicara itu mengutarakan isi pikiran atau melisankan sesuatu yang dimaksudkan. Berbicara merupakan aktivitas berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa, yang menurut prakarsa nyata dalam penggunaan bahasa untuk mengungkapkan diri secara lisan Sutino, 2011: 9. Melalui berbicara seseorang mencoba mengungkapkan pikiran secara lisan. Siska 2011: 33 mengatakan, bahwa berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan yang didahului oleh keterampilan menyimak dan pada masa itulah kemampuan berbicara dipelajari. Saddhono Slamet 2012: 34 mengungkapkan bahwa berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud bisa berupa gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain. Ratna dkk 2013 memberikan pengertian berbicara pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek- aspek bahasa dan penguasaan terhadap kemampuan berbahasa. Berbicara merupakan suatu instrumen perantara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Nurgiyantoro 2013: 399 juga memberikan pengertian berbicara sebagai aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan oleh manusia setelah mendengarkan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa berbicara merupakan suatu aktivitas berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik.

b. Tujuan Berbicara

Berbicara tentu memiliki tujuan yang akan disampaikan kepada lawan bicaranya. Saddhono dan Slamet 2008: 37 mengungkapkan tujuan berbicara, yaitu: 1 mendorong pembicara untuk memberi semangat; 2 meyakinkan pendengar; 3 berbuat atau bertindak; 4 memberitahukan; 5 menghibur atau memberi kesenangan. Sudarminah 2009: 47 juga mengungkapkan tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif,

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Keefektifan Penggunaan Media Wayang Dongeng dan Media Fotonovela dengan Teknik Permainan Resep gotong Royong untuk Meningkatkan Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas VII SMP

0 26 229

Peningkatan keterampilan berbicara dengan teknik bermain peran pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 19 129

PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS VIIA DI SMP NEGERI 1 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN.

0 1 8

METODE BERMAIN DAN BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL METODE BERMAIN DAN BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN.

0 0 17

KEEFEKTIFAN HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN DAKON PADA PADA SISWA KELAS VII SMP 33 SEMARANG.

0 1 2

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

0 0 171

KEEFEKTIFAN STRATEGI LINGKARAN PERTANYAAN PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PENGASIH, KULON PROGO, YOGYAKARTA.

0 11 140

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PROFESIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 PONTIANAK

0 0 13

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

0 1 9